PALEMBANG, KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi dari Universitas Sriwijaya Iche Andriyani Liberty mengatakan, lonjakan kasus di Sumatera Selatan dikhawatirkan akibat adanya penyebaran virus corona jenis baru yang bermutasi.
Sebelumnya dilaporkan bahwa virus corona varian baru yakni B.1.1.7 asal Inggris, serta B.1.6.1.7 yang berasal dari India masuk ke Indonesia.pada Januari 2021.
Menurut Iche, dua varian baru virus corona itu memiliki sifat penularan yang sangat cepat dibandingkan Covid-19.
Baca juga: Ada Virus Corona Jenis Baru, Menkes Ingatkan Bahaya Penyeberangan di Pelabuhan Merak
"Kenaikan kasus di Sumsel ini (diduga) karena ada mutasi virus baru. Gambarannya seperti itu, sebab negara lain juga melaporkan mengalami lonjakan kasus 50-70 persen karena varian baru virus ini," kata Iche melalui sambungan telepon, Senin (10/5/2021).
Iche menjelaskan, dari laporan yang ia terima, sampel varian B.1.6.1.7 dari Sumatera Selatan dikirimkan ke lab Kementerian Kesehatan pada awal Januari 2021.
Sementara, India mulai mendeteksi varian baru virus itu pada Oktober 2020.
"Sebenarnya tidak heran jika varian ini menyebar di Indonesia. Indonesia walaupun sudah screening, tapi masih ada saja yang lolos," ujar dia.
Baca juga: Kronologi Ambulans Bawa Pasien Covid-19 Disuruh Putar Balik
Menurut Iche, upaya tracing, testing dan treatment (3T) di Sumatera Selatan sampai saat ini masih minim, sehingga ketika terjadi satu penularan baru, akan sangat sulit di-tracing.
"Kalau tracing kita tidak optimal, banyak sekali kehilangan data dan informasi. Di Sumsel sampai sekarang 3T nya belum ideal, jadi wajar penyebarannya sudah ke mana-mana. Bukan hanya Palembang, daerah lain di Sumsel yang mengalami lonjakan kasus juga karena ini," kata Iche.
Iche mengatakan, seluruh varian virus sebetulnya dapat dicagah apabila masyarakat dapat tertib mengikuti protokol kesehatan.
Hanya saja, sejauh ini mobilitas orang yang masih tinggi di Sumatera Selatan membuat virus Covid-19 makin sulit untuk dikendalikan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan Ferry Yanuar menambahkan, varian B.1.6.1.7 itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan sampel di lab Kementerian Kesehatan.
Hasilnya, ada 4 orang warga Sumatera Selatan yang positif terpapar virus jenis baru itu.
"Mereka berasal dari Palembang, Prabumulih, Muara Enim dan PALI. Sekarang datanya sedang dilengkapi," ujar dia.