Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjadi Penumpukan, Pemudik Diloloskan Sementara di Perbatasan Bekasi-Karawang

Kompas.com - 11/05/2021, 08:52 WIB
Farida Farhan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Petugas gabungan melakukan buka tutup penyekatan larangan mudik hingga filterisasi di perbatasan Bekasi-Karawang, Jawa Barat.

Sebab, terjadi penumpukan di wilayah Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Selasa (11/5/2021), sejak pukul 00.00 WIB hingga 02.30 WIB, di Pos Penyekatan Tanjungpura, Karawang, dilakukan buka tutup penyekatan pemudik, bergantian dengan Pos Penyekatan Kedungwaringin.

Baca juga: Ribuan Pemudik Pakai Motor Jebol Penyekatan di Kedungwaringin Perbatasan Bekasi-Karawang

Kemudian pada pukul 02.00 WIB dilakukan filterisasi, di mana pemudik sempat diloloskan.

Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri mengatakan, jika terjadi macet dua arah, maka dilakukan pelolosan.

Namun penyekatan akan diperkuat di pos wilayah Patokbeusi, Kabupaten Subang.

Artinya, meski diloloskan, bukan berarti pemudik dapat bebas, melainkan diputarbalikkan di pos berikutnya.

"Tadi diloloskan, (setelah) lancar kita putarbalikkan kembali. Kita cara bertindaknya seperti itu," ujar dia.

Baca juga: Ridwan Kamil Lelang 4 Paket Premium Produk Kolaborasi Bersama Merek Lokal

Dofiri memprediksi, puncak arus mudik terjadi sampai Selasa malam.

Ia menyebut, hingga Senin pagi sudah sekitar 63.000 kendaraan yang diputarbalikkan di 173 titik penyekatan di Jawa Barat.

Penebalan pasukan dilakukan di sejumlah pos penyekatan di wilayah hukum Polda Jabar.

"Hari ini kita sudah penebalan di beberapa titik, mengacu pada pengalaman kemarin," kata dia.

 

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Karawang AKP Rizky Adi Saputro menyebut, Pos Penyekatan Tanjungpura mendapat tambahan sebanyak 1 SSK atau 30 personel, sehingga dengan personel sebelumnya menjadi 140 orang.

Kapolres Karawang AKBP Rama Samtama Putra mengatakan, upaya filterisasi dilakukan demi menghindari kepadatan kendaraan di dua pos penyekatan perbatasan Karawang-Bekasi.

Filterisasi merupakan proses penyekatan di mana para pemudik diberi kelonggaran melewati pos penyekatan agar kemacetan bisa terurai.

Rama membantah ada pos penyekatan yang dijebol pemudik.

"Beberapa pemudik di jam-jam padat kendaraan, kami beri ruang untuk melintas, tapi tetap kita sekat di pos berikutnya. Bukan dijebolkan," ujar Rama.

Meski begitu, Rama memastikan tidak ada pemudik yang lolos dari penyekatan, lantaran ada 15 pos penyekatan di seluruh Karawang.

Di jalur Arteri Karawang, ada 4 pos penyekatan. Pertama di gerbang awal di Tanjungpura, Bundaran Kepuh Jalan Lingkar Luar Karawang, Masari Klari, dan Simpang Gamon Jatisari.

Polisi menempuh upaya filterisasi selama tiga malam berturut-turut, lantaran pemudik menguasai dua jalur jalan.

Apabila terus disekat, dikhawatirkan kemacetan tidak akan terurai.

Rama mengatakan, filterisasi hanya berjalan sekitar 15 menit sampai arus kembali normal.

"Seperti semalam, kemacetan sampai 5 kilometer, terpaksa kami filterisasi agar terurai," ujar Rama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Regional
Duel dengan Korban Saat Kepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Duel dengan Korban Saat Kepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila Lalu Dapat Sepeda dari Jokowi

Regional
Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Regional
Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Makismalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Regional
Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Regional
KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

Regional
Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Regional
Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Regional
Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Pilkada Pangkalpinang Jalur Perseorangan Butuh 16.142 Dukungan, Awas KTP Dicatut

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Lontaran Lava Pijar

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Lontaran Lava Pijar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com