Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bumbu Opor Ayam Laku Keras Jelang Lebaran, Tutik Sukses Bangun Rumah dan Sekolahkan Anak

Kompas.com - 10/05/2021, 21:37 WIB
Dani Julius Zebua,
Khairina

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Hari Idul Fitri 1442 H sebentar lagi tiba. Mereka yang merayakannya mulai menyiapkan segala sesuatu, termasuk sajian khas opor ayam yang identik hari Lebaran.

Opor nikmat dengan kuah merendam ketupat, berteman sambal. Itulah mengapa bumbu opor manis menjelang hari raya.

Supri Astuti, 45 tahun, sampai membuat 1.800 bungkus bumbu opor untuk meladeni tingginya permintaan pasar. Ia bikin bumbu dalam kemasan plastik kecil di rumahnya pada Pedukuhan Kedunggalih, Kalurahan Pengasih, Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Setiap Idul Fitri permintaan bumbu opor selalu sangat tinggi dibanding lainnya. Tahun ini, bumbu opor 1.800 bungkus. Sambal juga sama berimbang dengan opor karena pasangannya,” kata Tutik, panggilan Supri Astuti, di rumah produksinya, Minggu (9/5/2021).

Baca juga: Buka Bisnis Nail Art Layanan Door to Door Saat Pandemi, Mona Tirta Bisa Balik Modal 4 Bulan

Rumah produksinya dinamai Gubuk Ndeso. Di situ, Tutik ditemani tiga pekerja memproduksi beragam bumbu. Tiga anak dari Tutik ikut membantu pada bagian finishing, seperti menimbang, mengemas dan memberi label.

Selain opor dan sambal, dapur kecilnya juga produksi bumbu rendang, tongseng, rawon, bestik, sate, soto, hingga rica-rica. Namun, jumlahnya tidak sebanyak opor dan sambal. Lebaran tahun 2021 ini, rumah produksinya bisa menghasilkan total 5.000 bungkus bumbu berbagai jenis.

Semua bumbu merupakan campuran belasan hingga puluhan rempah. Dikemas tiap 70 gram dalam kemasan plastik ganda agar tidak mudah bocor.

Bumbu tanpa pengawet, hanya memakai gula sebagai pengawet alami sehingga diyakini bertahan hingga satu minggu. Daya tahan bisa lebih lama bila disimpan dalam kulkas.

“Bumbu dengan dasar tradisional, tidak memiliki campuran bahan menu Western,” katanya.

Penyajian masakan jadi mudah.

“Tinggal ditumis, kasih bahan, kasih santan dan ditunggu sampai masak. Satu bungkus bumbu untuk setengah kilogram bahan, misal kalau daging ya setengah kilo daging,” kata Tutik.

Bumbu opor tentu saja yang paling laris di antara semua jenis bumbu saat ini. Bumbu mudah diperoleh di pasar tradisional dalam Kota Wates hingga ke kawasan Jawa Tengah yang berbatasan dengan Kulon Progo.

Harga di rumah produksi Rp 5.000 per bungkus atau Rp 7.000 per bungkus di pasar. Bila COD atau diantar sampai rumah Rp 8.000 per bungkus.

Tutik menyiapkan semua jenis bumbu sejak satu minggu belakangan ini. Pandemi tidak menghadang usaha ini.

Di awal pandemi, tutur Tutik, ia memang sempat tidak memproduksi bumbu karena takut tidak laku. Prediksinya keliru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Dianggarkan Rp 30 M, Pembangunan Tanggul Permanen Sungai Wulan Demak Ditarget Kelar Pertengahan 2024

Regional
Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Penumpang Kapal Terjebak 5 Jam di Merak, BPTD Akan Tegur Operator ASDP

Regional
Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Raih Gelar S3 dengan IPK sempurna, Mbak Ita Bakal Ikut Wisuda Ke-174 Undip Semarang

Regional
Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Pelaku Penusukan Mantan Istri di Semarang Dibekuk, Kaki Kanannya Ditembak

Regional
Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Debt Collector dan Korban Pengadangan di Pekanbaru Berdamai

Regional
Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Mantan Pj Bupati Sorong Divonis 1 Tahun 10 Bulan dalam Kasus Korupsi

Regional
Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Alasan Golkar Lirik Irjen Ahmad Luthfi Maju di Pilgub Jateng 2024

Regional
Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Tarik Minat Siswa Belajar Bahasa Jawa, Guru SMP di Cilacap Gunakan Permainan Ular Tangga

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Pj Gubernur Al Muktabar Tegaskan Bank Banten Punya Performa Baik dan Sehat

Regional
Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Demam Berdarah di Demak Mengkhawatirkan, Pasien di RSUD Sunan Kalijaga Terus Meningkat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com