Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus ART Dipaksa Makan Kotoran Kucing, Wakil Wali Kota Surabaya: Kami Rawat sampai Sembuh

Kompas.com - 10/05/2021, 15:16 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya memberikan pendampingan terhadap EAS (45), seorang asisten rumah tangga (ART) yang mengalami tindakan kekerasan oleh majikannya.

Selain kerap mendapat kekerasan, korban juga tidak diberi upah kerja hingga dipaksa makan kotoran kucing.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mengatakan, korban saat ini tengah dirawat secara intensif atas luka fisik yang dialami.

"Perawatan fisik kepada korban itu pasti, itu jaminan pemerintah kota. Korban akan kami rawat sampai kondisinya sembuh betul, pulih kesehatannya," kata Armuji, saat dihubungi Kompas.com, Senin (10/5/2021).

Baca juga: Seorang ART di Surabaya Disiksa hingga Dipaksa Makan Kotoran Kucing

Selain melakukan perawatan intensif kepada korban, Armuji menyebut, Pemkot Surabaya juga menyiapkan tim psikolog untuk bisa memulihkan trauma psikis akibat perlakuan tidak manusiawi yang diterima korban.

"Tidak hanya korban, anaknya juga perlu didampingi psikiater untuk menguatkan dan memulihkan kembali kondisinya," kata dia.

Sebab, sejak mendapat kekerasan tidak manusiawi, korban terpisah dengan sang anak.

Apabila kondisi korban sudah membaik, ia akan segera dipertemukan dengan anaknya.

Selain itu, pihaknya akan menemui keluarga korban dan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Menurut Armuji, korban merupakan warga asal Jombang.

"Kalau sudah sembuh harus dipertemukan. Karena si anak posisi di Sidoarjo. Si Ibu masih dirawat. Ini kan menurut keterangannya, suami ibu ini kan orang Jombang. Keluarga ini dari Jombang. Nanti kami akan menghubungi Pemerintah Kabupaten Jombang karena ada warganya yang telah bekerja di Surabaya mengalami penganiayaan," tutur Armuji.

Armuji menegaskan akan mengawal kasus kekerasan yang dialami EAS.

Ia pun meminta Polrestabes Surabaya untuk mengusut kasus tersebut hingga tuntas.

"Itu pasti, ini sudah mengusut dan memanggil majikan korban. Informasinya sudah diperiksa. Nanti kalau sudah sembuh total EAS ini akan dipanggil oleh polisi. Sekarang ini dia masih trauma, memberi keterangan pun takut-takut," kata Armuji.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com