"Ada pengurangan (pendapatan), karena pasarnya sendiri terbatas. Karena pandemi pembelinya berkurang, sehingga nelayan penghasilannya juga berkurang," tutur dia.
Kepala Desa Randuboto Andhi Sulandra tidak menampik pandemi Covid-19 yang terjadi juga turut mempengaruhi tingkat ekonomi para nelayan yang ada di desanya.
Meski untuk saat ini, para nelayan dan petambak dapat sedikit menghela napas menyusul mulai naiknya harga ikan menjelang Lebaran.
"Lumayan berdampak (pandemi Covid-19), cuma ini alhamdulillah menjelang Hari Raya ini merambat naik sedikit (harga ikan), karena mungkin ada efek daripada Lebaran," tutur Andhi.
Khusus untuk ikan bandeng, Andhi menyebut, sudah mulai terasa ada peningkatan harga sejak lima hari lalu.
Terlebih di Gresik kembali diadakan pasar dan kontes bandeng, yang sempat tidak dilaksanakan pada tahun kemarin lantaran pandemi Covid-19.
Baca juga: Taman Nasional Kelimutu Ditutup Selama Liburan Idul Fitri, Cegah Penyebaran Covid-19
"Harga bandeng mulai naik menjelang Hari Raya, kurang lima hari ini mulai naik. Kalau kemarin-kemarin agak menurun, kini sudah mulai naik. Satu kilo isi dua (satu kilogram berisi dua ekor bandeng) sudah bisa Rp 45.000, naik sekitar Rp 5.000 sampai Rp 10.000," kata Andhi.
Usai membagikan takjil dan makanan buka puasa untuk para nelayan dan warga yang berada di pinggiran aliran anak sungai Bengawan Solo, giliran jajaran BUMDes dan Pemdes Randuboto berbuka puasa sendiri di atas perahu pesiar yang mereka tumpangi.
Menu makanan yang disajikan khas ala warga kampung nelayan Randuboto.
Mulai dari olahan berbagai macam ikan laut, ikan tawar, hingga hasil kebun maupun sawah milik warga desa setempat yang cukup menggugah selera.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.