Berdasarkan data yang dihimpun oleh Direktorat Pelayanan Lalu Lintas Barang dan Penanaman Modal BP Batam, dari data Realisasi investasi PMA berdasarkan negara pada 2020 masih dipimpin oleh negara Singapura dengan nilai investasi USD 360,4 juta dan 867 proyek.
Kemudian Luxembourg dengan nilai investasi USD 140,7 juta dan 15 proyek, dan di posisi ketiga adalah Jerman dengan nilai investasi USD 26,6 juta dan 25 proyek.
“Total dari 34 negara yang berinvestasi di Batam, nilai investasinya sebesar USD 643 juta dan 1.714 proyek. Ini harus kita jaga dan tingkatkan, agar capaian realisasi investasi di tahun 2021 semakin baik,” ungkap Dendi.
Sedangkan realisasi investasi PMDN berdasarkan sektor pada 2020, sektor Industri Kimia dan Farmasi merupakan penyumbang utama capaian realisasi investasi dan di posisi pertama dengan nilai investasi sebesar Rp 4,2 triliun dan 33 proyek.
“Kemudian disusul oleh sektor Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran. Nilai investasinya Rp 3,4 triliun dan 124 proyek, lalu di posisi ketiga sektor Pertambangan dengan nilai investasi Rp 2,6 triliun dan 20 proyek. Untuk jumlah proyek terbanyak adalah sektor Perdagangan dan Reparasi dengan jumlah proyek 1.119,” lanjut Dendi.
Ia juga menambahkan, dengan meningkatnya realisasi investasi PMA, menunjukkan optimisme negara asing untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya Batam.
Ini juga sekaligus menjadi pertanda kondusivitas iklim investasi di Batam yang baik.
“Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, didapati realisasi investasi asing Kota Batam mulai dari Tahun 2016-2020 mencapai angka USD 2,78 miliar dan 4.369 proyek. Kita harapkan ini dapat meningkat di Tahun 2021,” pungkas Dendi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.