BATAM, KOMPAS.com – Meski terkendala pandemi Covid-19, Batam masih menjadi salah satu destinasi investasi untuk menanamkan modal. Hal ini menandakan optimisme para penanam modal terhadap iklim investasi di Batam.
Ini dibuktikan dengan adanya perkembangan investasi di Batam pada 2020 berhasil melebihi target yang telah ditetapkan.
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Dendi Gustinandar melalui keterangan tertulisnya mengatakan tahun 2020 merupakan tahun tantangan untuk seluruh negara di dunia.
Tercatat, hanya China dan Vietnam yang berhasil membukukan pertumbuhan ekonomi positif. Sedangkan untuk ratusan negara lainnya, justru membukukan hasil yang sebaliknya.
Baca juga: 13.000 TKI Pulang via Batam sejak Januari, Kepri Kekurangan Lokasi Karantina dan Isolasi
Demikian halnya dengan Batam yang pada tahun 2020 menyentuh angka pertumbuhan -2,55 persen.
“Walaupun angka itu masih lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau, tapi tetap masih menjadi tantangan bagi Batam yang merupakan daerah investasi dengan status FTZ,” kata Dendi, Senin (10/5/2021).
Selama masa pandemi berlangsung, BP Batam kemudian mengambil beberapa langkah strategis untuk terus meningkatkan daya saing Batam sebagai kawasan tujuan investasi internasional dan nasional.
“Beberapa prioritas pembangunan infrastruktur, seperti Bandara Hang Nadim, Pelabuhan Batu Ampar dan infrastruktur jalan, ditingkatkan dengan cepat. Kami juga terus meningkatkan hubungan dengan para investor internasional dengan meningkatkan kegiatan pemasaran yang efektif, melalui platform digital dan membuka Kantor Hubungan Ekonomi Internasional di Singapura,” terang Dendi.
Baca juga: BP Batam Tawarkan Potensi Investasi ke Rusia dan Tiongkok
Seluruh usaha tersebut berbuah manis saat BP Batam mampu melampaui total target Investasi, dari yang semula ditargetkan Rp14,6 triliun mampu tercapai hingga Rp 22,3 triliun atau 152 persen dari target 2020.
“Penanaman Modal Asing (PMA) berhasil mencapai Rp 9,3 triliun. Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berhasil unggul mencapai Rp 13 triliun. Ini tentu melebihi ekspektasi kita semua,” kata Dendi.