Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dakwah Melalui Secangkir Kopi

Kompas.com - 10/05/2021, 11:54 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Tidak terkesan menggurui

Cara Habib berdakwah cenderung mudah diterima anak muda dan tidak terkesan menggurui. Menurut dia, sekumpulan pemuda yang gemar nongkrong di warung kopi akan lebih senang bila memperoleh hal baru tanpa harus meninggalkan rutinitas ngopi bersama teman-temannya.

Setiap kali berdakwah di warung kopi, Habib berusaha komunikatif hingga membuat suasana semakin asyik.

Selain terdapat suguhan musik dengan tembang lagu dari berbagai genre, ada pula sesi tanya jawab seputar keagamaan hingga give away bagi peserta yang bisa memberikan jawaban dengan tepat.

Majelis Ngaji lan Ngopi menjadi semakin hidup. Ilmu tentang keagamaan, terutama tentang syariat Islam mudah diserap anak-anak muda.

Secara perlahan, beberapa pemuda yang awalnya sama sekali tidak memiliki bekal ilmu tentang agama, satu per satu kini mulai mengaplikasikan Islam dalam keseharian.

Habib juga tidak memaksa para pemuda untuk seketika "hijrah" dalam pandangan sempit. Sebab, semuanya membutuhkan proses yang tidak instan.

Baca juga: Bupati Nganjuk Terjaring OTT, Pelayanan Pemerintah Dipastikan Terus Berjalan

"Kita punya cara (berdakwah) yang tidak seperti biasanya, ada live music, bebas sambil ngerokok, sambil ngopi, tujuannya supaya bisa diterima lagi oleh kaula muda yang enggan ke majelis-majelis yang formal," kata Habib.

Dalam sesi tanya jawab pun, kata Habib, peserta atau jemaah bebas bertanya perihal apa pun, misalnya tentang rutinitas keseharian yang berkaitan dengan agama.

Semua pertanyaan dijawab dengan gamblang oleh Habib tanpa harus menghakimi.

"Pertanyaannya bebas, tidak harus tentang yang dibahas, bisa tanya jawab tentang tayamum, wudhu, adab bergaul dalam rumah tangga, bahkan hak-hak menjadi pemerintah atau rakyat yang baik juga kita bahas di sini," tutur dia.

Baca juga: Berkedok Investasi Lahan, Wanita Residivis di Surabaya Tipu Korban hingga Rp 48 Miliar

Sebanyak 27 warung kopi disinggahi

Untuk bisa dekat dengan para pemuda, Habib mengaku sudah mendatangi sebanyak 27 warung kopi di Surabaya dan Sidoarjo selama hampir dua tahun ini.

Karena pandemi Covid-19, kegiatan Ngaji lan Ngopi sedikit terhambat. Sepanjang tahun 2020 lalu, kegiatan tersebut sempat berhenti.

Baru pada tahun ini, kegiatan itu kembali bergulir meski tidak semua tempat di warung kopi bisa aktif seperti dulu.

Meski demikian, ia bersyukur bisa terus mensyiarkan agama Islam kepada para pemuda di warung-warung kopi.

"Sekarang sudah ada 27 titik 'Ngaji Ngopi' di (warung kopi) yang ada di Surabaya dan Krian, Sidoarjo. Karena pandemi ini, terputus semuanya dan hanya beberapa saja yang aktif. Tapi, bukan berarti dibatasi ya (segala usia boleh), kebetulan yang datang ini para pemuda," kata dia.

Baca juga: Jokowi Soal Pengolah Sampah Menjadi Listrik: Kota Lain Tidak Usah Ruwet-ruwet, Tiru Saja Surabaya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com