Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dakwah Melalui Secangkir Kopi

Kompas.com - 10/05/2021, 11:54 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Digagas oleh seorang juru dakwah

Acara itu digagas oleh sang juru dakwah. Dia adalah Habib Muhammad Assegaf.

Acara tersebut bertajuk "Majelis Ngaji lan Ngopi". Atau, dalam bahasa Indonesia berarti wadah sekumpulan orang yang gemar mengaji dan minum kopi.

Habib mengaku, Majelis Ngaji lan Ngopi ini telah digagas hampir dua tahun.

Ia mengakui, tidak mudah berdakwah di hadapan para pemuda, yang sebagian besar memang belum paham tentang syariat Islam.

Namun, Habib tak menyerah. Menurut dia, berdakwah mengajarkan agama kepada pemuda, berarti ia harus bisa merangkul dan mensejajarkan diri dengan para pemuda.

Baca juga: Mengacu PPKM Mikro, Wali Kota Eri Izinkan Warga Surabaya Shalat Idul Fitri di Masjid dan Lapangan

Berdakwah di warung kopi

Ilustrasi kopi. Dok. Unsplash/ Ahmad Kartubi Ilustrasi kopi.

Pria berusia 34 tahun itu sengaja berpindah-pindah dari satu warung kopi ke warung kopi lainnya agar bisa dekat dengan para pemuda di Kota Pahlawan.

"Ngaji lan Ngopi ini didirikan hampir 2 tahun dan termotivasi karena kita ingin mendekati teman-teman (anak muda) di warung-warung kopi," kata Habib Muhammad Assegaf.saat ditemui Kompas.com, Minggu (9/5/2021).

Habib menilai, masyarakat di Surabaya, khususnya anak muda, perlu mendapat tambahan ilmu agama.

Dengan perkembangan zaman yang penuh tantangan, ia meyakini bahwa metode dakwah di masa kini juga harus kreatif, inovatif dan menarik.

Baca juga: Bupati Nganjuk Terjaring OTT, Pejabat Lainnya Bungkam

Tujuannya adalah, anak-anak muda mau dirangkul dan bergabung untuk mempelajari agama Islam.

Apabila anak muda hanya dijejali dengan ilmu agama semata, tanpa ada hal yang membuat mereka tertarik, Habib menyebut anak-anak muda akan cepat jenuh.

Karena itu, ia membuat acara bernama Majelis Ngaji lan Ngopi dengan cara jemput bola. Ia mengaku tidak pernah menunggu jemaah mendatanginya.

Habib sendiri yang mendatangi anak-anak muda di sejumlah warung kopi untuk menjalankan misi dakwahnya.

"Di akhir zaman ini, kita harus punya program yang prinsipnya itu jemput bola, karena di akhir zaman sudah bukan lagi orang yang datang ke ulamanya, tapi ulamanya yang perlu datang ke yang didakwahi (jemaah), istilahnya jemput bola lah," ujar dia.

Baca juga: Heboh soal Bipang, Khofifah dan Gus Ipul Pamer Bipang Jangkar Khas Kota Pasuruan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Saat Seorang Ayah Curi Sekotak Susu untuk Anaknya yang Menangis Kelaparan...

Regional
Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Kantor Dinas PKO Manggarai Barat Digeledah Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Menilik SDN Sarirejo, Jejak Perjuangan Kartini di Semarang yang Berdiri sejak Ratusan Tahun Silam

Regional
Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Anggota DPD Abdul Kholik Beri Sinyal Maju Pilgub Jateng Jalur Independen

Regional
Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Duduk Perkara Kasus Order Fiktif Katering di Masjid Sheikh Zayed Solo, Mertua dan Teman Semasa SMA Jadi Korban

Regional
Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Kisah Nenek Arbiyah Selamatkan Ribuan Nyawa Saat Banjir Bandang di Lebong Bengkulu

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Demam Berdarah, 4 Orang Meninggal dalam 2 Bulan Terakhir di RSUD Sunan Kalijaga Demak

Regional
Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Pilkada Sikka, Calon Independen Wajib Kantongi 24.423 Dukungan

Regional
Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Bentrok 2 Kelompok di Mimika, Dipicu Masalah Keluarga soal Pembayaran Denda

Regional
Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Faktor Ekonomi, 5 Smelter Timah yang Disita Kejagung Akan Dibuka Kembali

Regional
Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Soal Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Residivis Pembunuhan, Ada Bekas Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com