Digagas oleh seorang juru dakwah
Acara itu digagas oleh sang juru dakwah. Dia adalah Habib Muhammad Assegaf.
Acara tersebut bertajuk "Majelis Ngaji lan Ngopi". Atau, dalam bahasa Indonesia berarti wadah sekumpulan orang yang gemar mengaji dan minum kopi.
Habib mengaku, Majelis Ngaji lan Ngopi ini telah digagas hampir dua tahun.
Ia mengakui, tidak mudah berdakwah di hadapan para pemuda, yang sebagian besar memang belum paham tentang syariat Islam.
Namun, Habib tak menyerah. Menurut dia, berdakwah mengajarkan agama kepada pemuda, berarti ia harus bisa merangkul dan mensejajarkan diri dengan para pemuda.
Baca juga: Mengacu PPKM Mikro, Wali Kota Eri Izinkan Warga Surabaya Shalat Idul Fitri di Masjid dan Lapangan
Berdakwah di warung kopi
Pria berusia 34 tahun itu sengaja berpindah-pindah dari satu warung kopi ke warung kopi lainnya agar bisa dekat dengan para pemuda di Kota Pahlawan.
"Ngaji lan Ngopi ini didirikan hampir 2 tahun dan termotivasi karena kita ingin mendekati teman-teman (anak muda) di warung-warung kopi," kata Habib Muhammad Assegaf.saat ditemui Kompas.com, Minggu (9/5/2021).
Habib menilai, masyarakat di Surabaya, khususnya anak muda, perlu mendapat tambahan ilmu agama.
Dengan perkembangan zaman yang penuh tantangan, ia meyakini bahwa metode dakwah di masa kini juga harus kreatif, inovatif dan menarik.
Baca juga: Bupati Nganjuk Terjaring OTT, Pejabat Lainnya Bungkam
Tujuannya adalah, anak-anak muda mau dirangkul dan bergabung untuk mempelajari agama Islam.
Apabila anak muda hanya dijejali dengan ilmu agama semata, tanpa ada hal yang membuat mereka tertarik, Habib menyebut anak-anak muda akan cepat jenuh.
Karena itu, ia membuat acara bernama Majelis Ngaji lan Ngopi dengan cara jemput bola. Ia mengaku tidak pernah menunggu jemaah mendatanginya.
Habib sendiri yang mendatangi anak-anak muda di sejumlah warung kopi untuk menjalankan misi dakwahnya.
"Di akhir zaman ini, kita harus punya program yang prinsipnya itu jemput bola, karena di akhir zaman sudah bukan lagi orang yang datang ke ulamanya, tapi ulamanya yang perlu datang ke yang didakwahi (jemaah), istilahnya jemput bola lah," ujar dia.
Baca juga: Heboh soal Bipang, Khofifah dan Gus Ipul Pamer Bipang Jangkar Khas Kota Pasuruan