SEMARANG, KOMPAS.com - Masyarakat di perantauan yang sudah telanjur pulang ke Jawa Tengah dianjurkan melakukan karantina di kampungnya masing-masing.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19 agar tidak semakin meluas.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menyarankan masyarakat yang sudah kembali ke daerahnya agar melakukan karantina mandiri sebelum mengikuti shalat Idul Fitri berjemaah.
"Mas Ganjar susah menginstruksikan para kepala desa, RT/RW untuk mengaktifkan kembali Jogo Tonggo. Dan kita sudah punya pengalaman sejak tahun lalu. Artinya pengalaman ini bisa kita implementasikan, kita siaga betul," katanya usai safari ramadhan santri gayeng nusantara di kantor PWNU Jawa Tengah, Minggu (9/5/2021).
Baca juga: Aksi Nekat Mudik Diprediksi Akan Terus hingga H-1 Lebaran
Jika ingin melaksanakan shalat Idul Fitri, maka masyarakat dianjurkan untuk melakukannya di ruang aman sehingga tidak terjadi kerumunan.
"Kalau memang sudah melakukan karantina ya monggo shalat Id, tapi kalau belum karantina tidak usah memaksa shalat Id karena toh hukumnya sunah, tidak wajib," jelasnya.
Pria yang akrab disapa Gus Yasin ini meminta masyarakat yang baru pulang ke kampung halaman untuk jujur apabila memang sedang dalam keadaan tertular Covid-19.
"Kalau memang ada penularan Covid-19 tidak perlu ditutupi, harus jujur supaya bisa ditangani bersama-sama. Harus ada keterbukaan, dia baru sampai kapan, sudah isolasi atau belum. Kalau sakit bilang sakit," ujarnya.
Baca juga: Kapolri: Larangan Mudik Efektif di Penyeberangan Merak-Bakauheni
Selain itu, masyarakat yang hendak silahturahmi Lebaran diminta untuk menahan diri agar tidak berpotensi kerumunan.
"Lebih baik memang kita sarankan silaturahmi dijalankan secara virtual untuk menghindari kerumunan," katanya.
Kalaupun harus bersilaturahmi, masyarakat diminta tidak berkerumun dan dilakukan dengan protokol kesehatan ketat.
"Kita batasi kerumunannya. Sehingga sebagai tuan rumah atau tamu harus mengetahui sendiri. Misalnya mau sowan ke Kiai yang mayoritas tamunya banyak kita bisa antre atau tidak harus di dalam," ungkapnya.
Baca juga: Mobil VW Berpelat B Terobos dan Tabrak Anggota di Pos Penyekatan Mudik, Polisi: Dikira Mau Razia
Dalam kesempatan itu, Gus Yasin bertemu dengan Rais Syuriah PWNU Jateng, Ubidullah Shodaqoh didampingi Ketua Tanfidziyah, Mohammad Muzamil, Sekretaris, Hudalloh Ridwan dan katib, Ahmad Sya'roni.
Selain itu, ada pemberian bantuan paket sembako untuk masyarakat tidak mampu yang akan disalurkan melalui PWNU Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.