"Korban terakhir bilang ke saya kok cumi-cuminya yang dibelikan mama buat saya," jelasnya.
Dikutip dari Tribunjateng, setelah peristiwa tersebut, rumah duka telihat dalam kondisi sepi.
Rumah tampak terkunci dan meteran listrik terus berbunyi tanda token listrik mau habis. Tak ada tanda-tanda penyambutan jenazah seperti rumah duka pada umumnya.
"Rumah kosong semua keluarga belum ada yang pulang," kata tetangga korban Siti Rohana, Jumat (7/5/2021).
Dia menyebut, korban langsung dimakamkan oleh pihak keluarga di pemakaman Bong Lama Barutikung, Semarang Utara.
Baca juga: 2 Oknum Kades Terciduk Nge-room dengan Wanita Pemandu Karaoke, Ini Kata Bupati Pati
"Iya habis diotopsi langsung di makamkan. Jenazah tak dibawa ke rumah," jelas dia.
Menurutnya korban di mata para tetangga juga dikenal sebagai sosok pekerja keras. Korban berjuang menghidupi keluarga dengan bekerja keras.
"Kami mengenal almarhum sebagai pejuang rupiah sebab kalau andalkan uang dari suami yang bepenghasilan pas-pasan tak akan cukup," katanya.
Korban dikenal tetangga bekerja sebagai pemandu lagu.
Baca juga: Satpol PP Padang Tangkap 4 Pemandu Lagu Berikut Pengeras Suara Tempat Karaoke
Sebelum bekerja menjadi pemandu lagu korban sempat berjualan sosis bakar di depan rumah. Pernah juga jualan agar-agar yang dititipkan di warung.
Korban juga pernah mendengar cerita dari korban pernah tertipu saat membuka usaha karaoke di SK.
"Korban kerja jadi pemandu sudah lama sejak punya anak ke tiga. Pernah juga jadi 'mami' di kawasan karaoke tersebut," katanya.
Meski kerja tak jauh dari rumah, korban terhitung jarang pulang ke rumah. Biasanya korban pulang seminggu satu kali.
"Dulu saya sempat dekat saat korban masih di rumah setelah korban jadi pemandu dan jarang pulang ke rumah jadi agak berjarak," paparnya.
Baca juga: Curi Emas Rp 300 Juta Milik Majikan, ART Foya-foya di Tempat Karaoke dan Panti Pijat