Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Peras Pedagang, 4 Oknum Anggota Ormas di Blora Diamankan, Polisi: Jangan Takut

Kompas.com - 09/05/2021, 13:34 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Polisi di Blora, Jawa Tengah, telah mengamankan empat oknum anggota organisasi masyarakat Pemuda Pancasila (PP) yang diduga memalak para pedagang di Pasar Jepon.

Menurut Kasatreskrim Polres Blora AKP Setiyanto, pihaknya akan menuntaskan kasus yang jadi sorotan setelah viral di media sosial.

Informasi yang pihaknya himpun, dalam kasus tersebut terdapat lima terduga.

Baca juga: Berkedok Investasi Lahan, Wanita Residivis di Surabaya Tipu Korban hingga Rp 48 Miliar

“Artinya masih ada satu yang belum kami amankan. Kami akan kembangkan,” ujar Setiyanto dilansir dari TribunJateng, Kamis (6/5/2021).

Selain itu, dirinya juga mengimbau warga masyarakat untuk melapor ke polisi jika menemukan tindak kriminal, salah satunya aksi pemalakan.

“Jangan takut intimidasi, teknologi canggih, informasi cepat, (laporan) akan segera kami tindak,” kata dia.

Baca juga: Detik-detik Ratusan Pemudik Motor Terobos Pos Penyekatan di Karawang, Ini Videonya

 

Kesaksian pedagang

4 oknum pelaku premanisme di Pasar Jepon, ditangkap jajaran Satreskrim Polres Blora, Kamis (6/5/2021)KOMPAS.com/ARIA RUSTA YULI PRADANA 4 oknum pelaku premanisme di Pasar Jepon, ditangkap jajaran Satreskrim Polres Blora, Kamis (6/5/2021)

Video aksi oknum anggota ormas di Pasar Jepon itu sempat viral di media sosial.

Menurut salah satu pedagang yang juga mengaku dipalak, Masrindo Sinaga, peristiwa itu terjadi pada Kamis (6/5/2021) pagi.

Saat itu dirinya baru saja tiba di pasar, lalu tiba-tiba didatangi oleh empat orang pelaku yang turun dari mobil dengan menggunakan kaos hitam bertuliskan nama ormas PP.

"Terus saya didatangi sama preman yang mabuk ini, dan mau meminta tas saya, saya juga diminta untuk masuk ke mobil," terangnya.

Masriadi menolak para oknum anggota ormas itu pelaku tersebut. Namun, dirinya dan sejumlah pedagang lain sempat dipaksa menyerahkan uang senilai Rp 1.000.000.

Namun karena tidak punya uang, para pedagang hanya menyanggupi membayar Rp 400.000.

Baca juga: Pemuda Ini Ditangkap Usai Peras Jutaan Rupiah Seorang Ibu dan Minta Kencan di Hotel, Ini Ceritanya

Penjelasan ketua ormas

Setelah kejadian itu, Ketua Pemuda Pancasila (PP) Blora Munaji memberikan klarifikasi, kejadian di Pasar Jepon adalah upaya memberantas aksi rentenir yang meresahkan pedagang.

"Cuman konteksnya adalah kejadian di Pasar Jepon itu kaitannya dengan merajalelanya rentenir di wilayah Pasar Jepon," ujar, Kamis (6/5/2021).

Menurutnya, aksi yang dilakukan rentenir di pasar itu tak bisa dibiarkan karena dapat merugikan para pedagang.

 

Baca juga: Video Aksi Premanisme ke Ibu-ibu Pedagang Pasar Jepon Blora Viral di Medsos

Lalu, terkait pelaporan dari pedagang, Munaji mengaku siap mengikuti proses hukum.

Bahkan, dirinya akan ancam menuntut balik para pelapor.

"Kalau laporan itu benar, silakan laporan secara hukum, kita hormati hukum. Tapi kalau laporan itu tidak benar dan tindak pidana pemerasan itu belum dilakukan, awas kita akan tuntut balik nanti, ini negara hukum," jelasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul: 5 Oknum Pemuda Pancasila Blora Bikin Gaduh Pasar Jepon, Polisi: Jangan Takut Preman, Laporkan!

(Penulis : Kontributor Blora, Aria Rusta Yuli Pradana | Editor : Dony Aprian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com