TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 200 kendaraan terpaksa diputar balik pada hari ketiga larangan mudik di Pos Gentong, Tasikmalaya, Jawa Barat, sampai Sabtu (8/5/2021) malam.
Para pemudik terpantau semakin meningkat di malam akhir pekan dari arah Bandung-Jakarta menuju Tasikmalaya dan arah Jawa Tengah.
"Pemudik masih ada yang mencoba mengakali petugas. Seperti beberapa hari lalu ada masyarakat yang mengakali polisi mulai naek mobil boks, travel, sepeda motor dan mengaku ojek online," ujar Kapolresta Tasikmalaya AKBP Doni Hermawan kepada wartawan, Sabtu.
Baca juga: 22.000 Kendaraan Putar Balik di Berbagai Pintu Masuk Jabar
Dia mengatakan, pihaknya masih mendapati pemudik menerobos penyekatan dengan dalih mengantar barang.
"Kita antisipasi, kita cek satu persatu bagi kendaraan barang. Kita naik truk satu per satu," jelas
Dikatakan Doni, pengendara motor atau mobil yang membawa tes antigen atau swab tapi tidak masuk alasan pengecualian mudik tetap diminta putar balik ke daerah asal.
Pihaknya juga memeriksa kelengkapan dokumen seperti tes antigen atau swab negatif, surat tugas dari kantor, surat pengantar akan menjenguk yang sakit, meninggal dan melahirkan.
"Nah, kalau ada travel yang masih membawa penumpang, kita akan putar balikan," tambah Doni.
Baca juga: Hari Ketiga Larangan Mudik, 42 Kendaraan yang Masuk Malang Diputar Balik
Senada dengan Doni, Komandan Korem 062 Tarumanegara Kolonel Inf Muchidin mengaku, akan terus melakukan pengawasan di titik pos penyekatan di beberapa daerah Priangan Timur, Jawa Barat.
"Salah satunya perbatasan Garut-Tasikmalaya di Gentong, Tasikmalaya ini. Saya bersama Pak Kapolresta langsung mengecek berbagai kesiapan personel di Pos Gentong," kata Muchidin.
TNI bersama Polri dan pemerintah daerah setempat terus bersinergi menjaga perbatasan guna melaksanakan aturan larangan mudik.
Karena itu, dia berharap kepada semua masyarakat mengurungkan niat untuk tidak mudik ke kampung halaman selama libur Lebaran tahun ini.
"Sampai saat ini berjalan dengan lancar dan diperiksa masih ada surat-surat sah dan diperbolehkan. Kepatuhan prokes ini masih perlu ditingkatkan lagi bagi masyarakat, terutama memakai masker karena masih ada yang mengabaikan. Ini bukan pemerintah mempersulit tapi untuk kebaikan kita semua," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.