Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buat Surat Hasil Swab Palsu, Calon Penumpang Pesawat di Semarang: Saya Kepepet Waktu

Kompas.com - 08/05/2021, 21:13 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - EA (51) tak menyangka buntut perbuatannya harus berujung ke kantor polisi.

EA merupakan calon penumpang pesawat yang kepergok oleh petugas bandara telah membuat surat tes swab palsu.

Pagi itu, EA hendak terbang menuju ke Jakarta dari Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani.

Penerbangannya dengan pesawat Garuda menuju Jakarta berangkat pukul 09.55 WIB.

Baca juga: Bawa Surat Hasil Swab Palsu, Calon Penumpang Pesawat di Semarang Ditangkap

Sebenarnya, ia sudah berniat ingin melakukan tes swab yang disediakan oleh pihak bandara sebelum menggunakan surat tes swab palsu.

Saat berusaha mencari lokasi pelayanan tes Covid-19, sayangnya ia tak menemukan ada pelayanan yang buka sepagi itu.

Ia diketahui tiba di bandara sekitar pukul 06.30 WIB.

Sebagai informasi, fasilitas tes Covid-19 yang disediakan oleh pihak bandara berada di gedung parkir.

Pria asal Banten ini mengaku nekat membuat surat tes swab palsu untuk berjaga-jaga karena diburu oleh waktu.

"Saya kepepet waktu saja. Sebelum gunakan itu (surat palsu) tadi pagi cari antigen di bandara tidak ada," jelasnya di Mapolsek Semarang Barat, Sabtu (8/5/2021).

Ia mengatakan ide membuat surat tes swab palsu itu didapatkannya dari contoh surat di Google.

Contoh surat yang sudah ada logo pihak laboratorium itu diedit sendiri dengan hasil pemeriksaan negatif Covid-19.

Surat itu dibuat lengkap dengan tanda tangan dan stampel dari laboratorium.

"Buatnya jam 12 malam. Kita orang IT juga jadi crop-crop edit. Carinya acak siapa paling nongol duluan yang mana (di Google), " katanya.

Baca juga: 2 Pemudik Positif Hasil Swab Antigen, Gibran: Sangat Disayangkan Masih Ada yang Nekat Mudik

Ia mengungkapkan dirinya hendak kembali ke Jakarta selepas ada pekerjaan di bidang kontraktor di Kudus.

"Sebenernya ada tugas. Malu juga kayak begini. Tidak ada maksud apa-apa sebenarnya. Sudah usaha mutar-mutar nyari engga nemu. Tapi tadi kalau nemu antigen pasti selamat saya," ujarnya.

EA pun diperiksa di Mapolsek Semarang Barat dan sempat menjalani tes antigen untuk mengetahui kondisi kesehatannya.

Kapolsek Semarang Barat Kompol Dina Novita Sari mengatakan pagi tadi saat mengecek kelengkapan persyaratan, petugas menemukan ada kejanggalan pada dokumen yang dibawa oleh penumpang EA (51).

"EA masuk ke bandara ada pengecekan dari KKP dengan anggota Polsek Semarang Barat. Kemudian didapati surat swab tanggal 8 Mei, dilaksanakan swab tanggal 8 Mei dan suratnya juga tanggal 8 Mei," jelasnya di Mapolsek Semarang Barat, Sabtu (8/5/2021).

Selanjutnya, kepolisian menghubungi pihak laboratorium yang tercantum dalam kop surat.

Diketahui, dalam surat hasil swab palsu itu tercantum logo Intibios Lab yang berada di wilayah Semarang Utara.

Saat dicek ternyata tidak ada nama EA telah melakukan tes swab di laboratorium tersebut.

"Surat ini sudah kita konfirmasi ke lab atas nama ini. Lab tidak mengeluarkan atas nama bapak tersebut. Kalau labnya bukan fiktif tapi benar ada. Sudah dicari di base nama bapaknya tidak ada di-swab-swab sebelumnya," jelasnya.

Selepas kejadian tersebut pihaknya bersama petugas di bandara akan memperketat lagi pemeriksaan kelengkapan surat perjalanan calon penumpang.

"Kami akan perketat lagi pemeriksaan surat-surat. Karena kemungkinan tidak hanya ini. Bisa dijerat Pasal 263 KUHP tentang pemalsuan surat-surat " tegasnya.

General Manager Intibios Lab, Benediktus Widyatmoko mengatakan bentuk surat yang palsu merupakan model lama.

Surat yang baru, lanjut dia terdapat barcode dan tidak bisa dipalsu karena langsung terhubung dengan data di Lab dengan pusat secara online.

"Ini model lama. Bentuknya yang baru ada scan barcode dan hanya ada satu lembar. Kalau ini kan ada dua lembar. Kalau di bandara kita nyambung ke aplikasi e-Hac penumpang harus isi, jadi tidak bisa dipalsukan," jelasnya.

Di laboratoriumnya sendiri, pihaknya menyediakan pelayanan tes swab PCR dan antigen.

"Tes PCR ada tiga pilihan waktu yaitu bisa diketahui selama 6 jam Rp. 1.450.000, 12 jam Rp 950.000 dan 24 jam Rp 750.000. Kali antigen Rp 180.000 bisa ditunggu maksimal 20 menit," ujarnya.

Pihaknya mengaku memang bukan sekali ini saja kejadian tersebut terjadi.

"Sudah dua kali kena, satunya Gilimanuk. Tapi tidak ketangkap karena sudah melarikan diri," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com