Bahkan, jika berpapasan dengan petugas pengamanan mudik, ia pun selalu menghindar.
"Takut dibilang modus. Saya bukannya enggak mau dibantu, namun sejak kejadian tahun lalu saya takut," ujarnya.
Namun, Selama perjalanan Gombong-Ciamis, Dani mengaku tidak mengalami hambatan maupun gangguan orang jahat. Justru, banyak dermawan yang memberikan makanan untuk ia dan anaknya.
“Tapi alhamdulillah, selama di perjalanan banyak yang bantu. Ada yang ngasih uang, ada yang ngasih makanan. Kami hanya berjalan di siang hari, kalau malam istirahat,” ujar Masitoh, istri Dani, dikutip dari TribunJabar.id.
Baca juga: Sopir yang Mengaku Anggota Polda Banten dan Ancam Tembak Warga di SPBU Terancam 3 Bulan Penjara
Kata Masitoh, mereka punya empat orang anak. Yang sulung, Eva (16) kini nyantri di sebuah pesantren.
Sedangkan yang nomor 2, Ihsan (10) tinggal bersama neneknya di Jl Pancing Unmed Medan.
“Yang ikut jalan MP (3 tahun 8 bulan). Dan yang digendong ini HM (1 tahun 5 bulan),” ujarnya
Karena musafir melakukan pejalanan jauh, Dani sekeluarga terpaksa tidak berpuasa.
(Penulis Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha | Editor Aprillia Ika, David Oliver Purba)/TribunJabar.id
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Jadi Korban PHK, Dani dan Istrinya Jalan Kaki Gendong Dua Anak, Dari Gombong Jawa Tengah ke Bandung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.