Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Polemik Karantina WNI, Bobby Sesalkan Informasi Tidak Benar dari Pemprov Sumut

Kompas.com - 08/05/2021, 09:14 WIB
Inang Sh ,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution mengatakan, pihaknya kecewa kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara karena menerima informasi yang tidak benar.

Dia menyampaikan hal tersebut lantaran belum adanya koordinasi antara Pemerintah Kota (Pemkot) Medan dan Pemprov Sumut terkait tempat karantina warga negara Indonesia (WNI).

"Saya kan mendapatkan informasi, saya tanyakan ke provinsi waktu itu, per 1 Mei, itu tempat karantina yang ada di hotel-hotel di Medan itu sudah tidak digunakan lagi,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (8/05/2021).

Namun, ketika pihaknya menanyakan ke kecamatan, ternyata tempat karantina tersebut masih ada dan bahkan masih ada yang berdatangan.

Baca juga: Soal Kisruh Lokasi Karantina dengan Gubernur Sumut, Bobby: Pemkot Medan Ingin Kejelasan

Selain itu, beredar kabar pula bahwa Gubernur Sumut Edy Rahmayadi telah menjalin komunikasi dengan Bobby terkait tempat karantina WNI di Medan.

"Belum ada. Enggak ada komunikasi tadi malam. Tidak ada komunikasi tadi malam," katanya.

Bobby pun menyesalkan sikap Pemprov Sumut yang tidak melakukan koordinasi dengan baik mengenai lokasi karantina, terlebih penggunaan beberapa hotel di Medan.

Padahal, katanya, Pemkot Medan ingin membantu menurunkan personelnya agar dapat menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 secara maksimal.

"Saya dapat laporan terus bahwa terjadi pergerakan dari keluarga WNI yang dikarantina. Tidak bisa dicegah karena petugas cuma berapa. Makanya, kami ingin bantu menambah personel," terangnya.

Baca juga: Usai Diprotes, Wali Kota Medan Bobby Nasution Kunjungi Markas Jurnalis

Dia juga mengatakan, Pemkot Medan secara maksimal akan terus berupaya mencegah penularan Covid-19. Oleh sebab itu, pihaknya akan terus melakukan kontrol maksimal kepada WNI yang baru tiba dari luar negeri dan keluarga yang datang berkunjung.

"Kalau petugas cuma dua, mana bisa dikontrol? Ini (WNI yang) datang hingga ratusan dan berkeliaran. Saya mau pastikan bagaimana makannya di hotel, yang sahur, yang berbuka bagaimana? Tidak semua mau makan di hotel. Ada juga yang keluar bagaimana itu mengaturnya?" paparnya.

Lebih lanjut, Bobby akan terus memastikan penerapan prokes di lokasi karantina berjalan dengan baik. Untuk itu, dia akan perintahkan kepada kecamatan agar ikut membantu menerapkan prokes.

"Kami bukan menolak WNI yang datang ke Medan, memang banyak dari luar Medan. Namun, kami ingin memastikan prokes berjalan maksimal,” tegasnya.

Baca juga: Kerumunan di Kesawan City Walk Bikin Gubernur Sumut Berencana Panggil Wali Kota Bobby, Ini Penjelasan Pemkot Medan

Dia hanya mempertanyakan apa tindakan yang dilakukan pemerintah jika ada WNI yang positif di tempat karantina.

“Bagaimana penanganannya? Di hotel apakah ada ambulans? Akan dikembalikan ke daerah asal atau bagaimana? Saya ingin detailing seperti itu. Itu saja bukan ada maksud apa-apa," katanya.

Untuk diketahui, Pemprov Sumut melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Irman Oemar sebelumnya mengatakan, Edy dan Bobby telah melakukan komunikasi via telepon membahas penanganan Covid-19.

"Bahkan tadi malam, Kamis (6/4/2021), keduanya telah bertelepon, bicara, dan diskusi panjang-lebar tentang upaya penanganan Covid-19 khususnya di Kota Medan," ucap Irman, Jumat (7/5/2021).

Baca juga: Warga Protes Jalan Rusak dengan Portal, Pemkot Medan Janji Perbaiki Tahun 2021

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com