Sudah enam hari ini Dani beserta istri dan dua anaknya yang masih balita berada di jalanan.
Keluarga asal Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, ini memutuskan untuk mudik berjalan kaki menuju Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Dani mengaku, keputusan ini diambil karena keluarganya hanya memiliki uang Rp 120 ribu.
"Sisa uang Rp 120.000. Cuma bawa bekal segitu," ucapnya saat ditemui di Ciamis, Jawa Barat, Jumat (7/5/2021).
Uang sejumlah itu digunakan untuk makan dan minum bersama keluarganya selama perjalanan.
Keluarga ini memulai perjalanan usai shalat Subuh hingga pukul 10.00 WIB.
Mereka kembali berjalan saat sore hari hingga pukul 20.00 WIB. Mereka biasanya bermalam di pom bensin dan masjid.
Baca juga: Satu Keluarga Nekat Jalan Kaki Mudik dari Gombong ke Bandung, Mengaku Tak Punya Ongkos
Meski sudah ada larangan mudik dan penyekatan di banyak lokasi, sejumlah orang tetap memilih untuk pulang kampung.
Salah satunya Muhaemin (43). Ia rela mengeluarkan biaya empat kali lipat dari harga normal demi berjumpa keluarganya di Tasikmalaya, Jawa Barat.
Muhaemin menumpang travel trayek Bandung-Tasikmalaya. Dia menyebut, biaya travel ini sudah termasuk mendapat surat keterangan tes antigen.
"Biar mahal ongkosnya yang penting bisa pulang Lebaran, Pak. Lah ongkosnya Rp 210.000 dari Bandung ke Tasikmalaya dan ada bonus surat keterangan tes antigen tiap penumpang. Terima kasih, Pak, saya bisa pulang," tuturnya, Kamis (6/5/2021).
Mobil travel yang ditumpangi Muhaemin beserta enam penumpang lainnya sebenarnya sempat diberhentikan petugas di Pos Penyekatan Gentong, Tasikmalaya.
Namun, usai diperiksa, mereka dipersilakan melanjutkan perjalanan.