Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Ayah Jadi Korban Penembakan Sekelompok Pemuda, Korban Sempat Bertanya Alasan Pelaku Menembaknya

Kompas.com - 08/05/2021, 06:06 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Sekelompok pemuda di Kelurahan Naibonat, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), menembak seorang ayah Alex Martins (46) dan menganiaya putranya, Marthinus Martins (18).

Akibat, ayah dan anak itu mengalami luka dan harus dilarikan ke rumah sakit setempat.

"Aksi penganiayaan ini berlangsung Kamis (6/5/2021) tadi malam," ungkap Kapolsek Kupang Timur Iptu Victor Hari Saputra kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (7/5/2021) malam.

Victor menyebut, aksi kekerasan itu diduga dimotori pemuda berinsial J (20) bersama sejumlah rekannya.

Selain melukai ayah dan anak, para pelaku juga merusak sejumlah fasilitas dan barang di rumah korban dan sekitarnya.

"Kasus kekerasan tersebut sudah dilaporkan ke polisi sesuai laporan polisi nomor LP/B/83/V/2021/ NTT/Polres Kupang tanggal 6 Mei 2021 oleh Teresa Fernandes (40)," kata Viktor.

Baca juga: Tangis Pemudik yang Sembunyi di Bak Truk dan Diminta Putar Balik di Pelabuhan Gilimanuk: Anak Saya Sakit

Kronologi

Ilustrasi penembakan Ilustrasi penembakan

Victor menuturkan, kejadian tersebut berawal ketika korban Alex Martins berada jalan raya yang tak jauh dari tumahnya.

Korban lalu didatangi oleh J yang membawa senapan angin dan langsung menembaknya.

Tembakan ini mengenai rusuk kiri Alex hingga terluka dan berdarah.

Sambil menahan rasa sakit, Alex sempat bertanya kepada pelaku alasan menembaknya.

Bukannya memberikan penjelasan, pelaku justru memukul korban hingga terjatuh ke lantai. Selanjutnya pelaku meninggalkan lokasi kejadian.

Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri ke Papua dan Gelar Pertemuan Tertutup, Ada Apa?

 

Ilustrasi pengeroyokanLADBIBLE Ilustrasi pengeroyokan
Datang lagi bersama gerombolannya dan lakukan perusakan

Tak berselang lama, pelaku bersama teman–temannya mendatangi lokasi kejadian.

Saat itu, korban Alex sudah tidak berada di lokasi kejadian.

Karena tidak mendapati Alex, para pelaku langsung menuju rumah korban dengan membawa senapan angin, parang dan anak panah.

Gerombolan pemuda itu lalu melakukan perusakan.

"Mereka memotong pohon pisang, memecahkan kaca jendela rumah dan merusak kursi serta meja plastik," ungkap Victor.

Saat kejadian tersebut, istri korban berteriak meminta tolong untuk menghentikan aksi para pelaku.

Namun, para pelaku malah melempar batu ke arah anak Alex yang bernama Martinus hingga mengenai lutut kirinya.

Baca juga: Berenang di Gili Trawangan Pakai Masker, Gubernur NTB: Susah Ternyata

Pelaku melarikan diri

Ilustrasi melarikan diri.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi melarikan diri.

Selang beberapa saat, warga yang mendengar dan mengetahui peristiwa tersebut mulai berdatangan dan hendak membantu korban.

Mengetahui warga mendatangi lokasi, para pelaku langsung meninggalkan tempat kejadian. Keluarga lalu melapor ke polisi.

Korban Alex dan Martinus kemudian dibawa ke rumah sakit untuk visum dan perawatan medis.

Polisi pun menuju lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Kasusnya sudah ditangani Polres Kupang. Pelaku pun masih dalam pengejaran," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puluhan Hektar Lahan Padi di Kabupaten Landak Terendam Banjir

Puluhan Hektar Lahan Padi di Kabupaten Landak Terendam Banjir

Regional
Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Kasus Penemuan Mayat Wanita di Polokarto Sukoharjo Dipastikan Korban Pembunuhan, 15 Orang Diperiksa, Jasad Diduga Sudah 5 Hari

Regional
Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Libur Lebaran, Volume Sampah di Tangerang Capai 3.000 Ton Per Hari

Regional
Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Selepas Lebaran, Kapolsek dan Kasat Lantas di Lampung Diganti

Regional
Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Usai Lebaran, Perbaikan Tanggul Jebol Sungai Wulan Demak Dikebut

Regional
Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Viral, Video Truk Meluncur Tanpa Sopir di Tol Kalikangkung, Ini Penyebabnya

Regional
Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Letusan Gunung Ruang Sudah Mereda, Statusnya Masih Awas

Regional
Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Anggota Polisi yang Mabuk Sambil Ngebut Bawa Mobil Kasat Narkoba di Riau Ditahan

Regional
BEM FH Undip Serahkan 'Amicus Curiae' ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

BEM FH Undip Serahkan "Amicus Curiae" ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

Regional
Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Regional
Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Regional
Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Regional
Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Regional
Polisi Mabuk Mengebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Polisi Mabuk Mengebut Bawa Fortuner, Tabrak Kantor Dinas Peternakan

Regional
Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com