Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes Nganjuk Siapkan 2.000 Alat Rapid Test Antigen untuk Pos Penyekatan

Kompas.com - 07/05/2021, 21:03 WIB
Usman Hadi ,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nganjuk menyiapkan 2.000 alat rapid test antigen.

Ribuan alat rapid test antigen itu diperuntukkan untuk tiga pos pengamanan atau penyekatan kendaraan selama periode larangan mudik pada 6-17 Mei 2021.

“Kita siap 2.000 (alat) rapid,” jelas Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinkes Kabupaten Nganjuk, dr Hendriyanto, kepada Kompas.com, Jumat (7/5/2021).

Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri ke Papua dan Gelar Pertemuan Tertutup, Ada Apa?

Tiga titik penyekatan

Sebagai informasi, Dinkes bersama stakeholder terkait menyiapkan tiga titik penyekatan bagi pemudik.

Ketiga titik penyekatan itu berada di Pos Pengamanan Exit Tol Begadung, Pos Pengamanan Sambikerep, dan Pos Pengamanan Numpu.

“Kami dari Dinas Kesehatan ikut dalam tim penyekatan ini. Kami terbagi dalam tiga sif, dan ada beberapa yang mungkin harus kita lakukan pemeriksaan rapid antigen,” tuturnya.

Baca juga: Tangis Pemudik yang Sembunyi di Bak Truk dan Diminta Putar Balik di Pelabuhan Gilimanuk: Anak Saya Sakit

 

Warga luar rayon tidak boleh masuk, kecuali...

Hendri, sapaan Hendriyanto, menegaskan warga yang berasal dari luar rayon IV tidak diperbolehkan memasuki wilayah Nganjuk.

Terkecuali warga tersebut membawa dokumen-dokumen yang diperlukan, salah satunya surat keterangan sehat atau bebas Covid-19.

Sementara bagi pengendara yang berasal dari rayon IV meliputi Nganjuk, Kediri, Jombang, Tulungagung, dan Trenggalek, masih diperbolehkan melintas.

Menurut Hendri, penyekatan yang dilakukan pemerintah ini bertujuan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di Kota Bayu, julukan Nganjuk.

“Ya kita untuk mencegah penyebaran Covid-19,” paparnya.

Baca juga: 2 Lokasi di Sidoarjo serta Bangkalan Ditembak Orang Tak Dikenal, Polda Jatim Lakukan Penyelidikan

Harap varian baru Covid-19 tak masuk Nganjuk

Dalam kesempatan itu, Hendri berharap varian baru Covid-19 yang merupakan strain mutasi virus dari Kongo, Afrika, yang ditemukan di Mojokerto tak masuk ke Nganjuk.

“Dari info yang kami terima (varian baru Covid-19) yang masuk Jawa Timur baru satu, itu ada di wilayah Mojokerto. Kita tidak berharap ada di Nganjuk,” harapnya.

Hendri mengatakan, beberapa cara sudah dilakukan Dinkes Nganjuk untuk mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19, salah satunya dengan melakukan penyekatan kendaraan.

Hendri mengimbau agar masyarakat Kabupaten Nganjuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat. Sebab, prokes adalah kunci mencegah agar tak terpapar Covid-19.

“Saya kira kita tetap harus melakukan prokes ya, dengan melakukan lima M,” pungkas Hendri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Cekcok Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Cekcok Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Regional
Ayah Perkosa Anak Kandung Sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Ayah Perkosa Anak Kandung Sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Regional
Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut 'Bakdo Kupat'

Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut "Bakdo Kupat"

Regional
Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Regional
Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Regional
Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Regional
Jeffri Kaget Kaus Merahnya Dipakai oleh Pembunuh Ibu dan Anak di Palembang, Diambil Pelaku dari Rumah Kosong

Jeffri Kaget Kaus Merahnya Dipakai oleh Pembunuh Ibu dan Anak di Palembang, Diambil Pelaku dari Rumah Kosong

Regional
Tradisi Sungkem Tlompak, Wujud Syukur Masyarakat Lereng Gunung Merbabu

Tradisi Sungkem Tlompak, Wujud Syukur Masyarakat Lereng Gunung Merbabu

Regional
Sepekan Setelah Lebaran, Harga Bawang Merah di Tingkat Petani Brebes Rp 50.000 per Kg

Sepekan Setelah Lebaran, Harga Bawang Merah di Tingkat Petani Brebes Rp 50.000 per Kg

Regional
Kronologi Ganda Bunuh Istri dan Anak Mantan Bos di Palembang gara-gara Gaji yang Dibayar Tak Sesuai

Kronologi Ganda Bunuh Istri dan Anak Mantan Bos di Palembang gara-gara Gaji yang Dibayar Tak Sesuai

Regional
Diadakan di 14 Titik, Festival Balon Udara di Wonosobo Bakal Dikunjungi Puluhan Ribu Wisatawan

Diadakan di 14 Titik, Festival Balon Udara di Wonosobo Bakal Dikunjungi Puluhan Ribu Wisatawan

Regional
Pembunuh Bocah TK yang Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Goa Terungkap, Saat Ini Masih Buron

Pembunuh Bocah TK yang Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Goa Terungkap, Saat Ini Masih Buron

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com