KOMPAS.com - Di hadapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, seorang pemudik dari Jakarta mengaku dikarantina usai dilaporkan istrinya ke ketua rukun tetangga (RT).
"Saya dilaporkan istri Pak. Gara-gara istri lapor ketua RT, saya langsung dikarantina," kata Wagiman, dilansir dari Antara, Jumat (7/5/2021).
Wagiman mengaku sempat kesal dengan istrinya. Pasalnya, dirinya belum sempat bertemu istri dan anaknya, sudah diminta karantina di Gelanggang Olahraga (GOR) Satria Purwokerto.
Baca juga: Bertemu Pemudik Dikarantina karena Dilaporkan Istri, Ganjar Tertawa
"Langsung sampai sini dikarantina, belum ketemu anak istri dikarantina di sini," katanya.
Hal serupa ternyata juga dialami pemudik lainnya bernama Rasikun. Dirinya mengatakan, pada 6 Mei tiba di Banyumas.
Sebelum sampai rumah, perangkat di desanya telah menjemput Rasikun dan membawanya ke GOR Satria Purwokerto.
"Saya ikut saja, karena sudah peraturan mau gimana lagi," katanya di hadapan Ganjar yang tertawa mendengar cerita itu.
Baca juga: Cek Posko Mudik Ajibarang, Ganjar Panjat Truk: Halo Ada Orang di Dalam?
Menanggapi hal itu, Ganjar yang didampingi Bupati Banyumas Achmad Husein, meminta warga untuk mematuhi peraturan soal larangan mudik.
"Daerah lain tidak semua melakukan seperti ini. Mudah-mudahan semua bisa melakukan, sehingga orang akan mudik jadi mikir, nanti pulang dikarantina ndak jadi lebaran. Maka orang akan memilih tidak pulang dan semuanya jadi aman," kata Ganjar.
Selain mengunjungi pemudik yang dikarantina di GOR Satria Purwokerto, Ganjar juga mengunjungi 50 warga yang menjalani isolasi di Rumah Karantina Pondok Slamet, Baturraden. Di lokasi itu, ada 50 warga tertular COVID-19 dari klaster tarawih.
(Penulis: Kontributor Banyumas, M Iqbal Fahmi | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.