Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Positif Covid-19 Bisa Lolos Terbang, Ini Penjelasan Pengelola Bandara Ahmad Yani

Kompas.com - 07/05/2021, 17:36 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Meski positif Covid-19, seorang penumpang pesawat dari Bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, menuju Bandara Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, lolos terbang pada Rabu (5/5/2021).

Penumpang berinisial MY tersebut diketahui merupakan mahasiswa di Semarang yang hendak pulang kampung ke Kalimantan Tengah.

Pengelola Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, buka suara soal lolos terbangnya penumpang positif Covid-19.

Baca juga: Pengelola Bandara Ahmad Yani Tegaskan Tak Ada Unsur Kesengajaan Loloskan Penumpang Covid-19

General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang Hardi Ariyanto menuturkan, pesawat tersebut mengangkut 24 orang.

Usai insiden itu, pihaknya berkoordinasi dengan pengelola Bandara Iskandar untuk melakukan tracing dan isolasi terhadap penumpang.

Akhirnya, sejumlah 12 orang yang berdekatan dengan penumpang positif Covid-19 itu dilakukan pengecekan kesehatan.

"Yang berdekatan kurang lebih 12 orang. Sudah koordinasi dengan Pangkalan Bun. Yang 12 ini sudah diantigen dan negatif. Pilot pramugari negatif semua," ujarnya, Kamis (6/5/2021) di kantornya.

Baca juga: Penjelasan Pengelola Bandara Ahmad Yani soal Penumpang Positif Covid-19 Bisa Terbang

 

Tidak ada unsur kesengajaan

Hardi menyampaikan, penumpang tersebut telah diminta untuk melakukan isolasi mandiri oleh Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang.

Namun, kata Hardi, penumpang itu diduga nekat menyelinap dan akhirnya lolos terbang.

"Ini kejadian pertama penumpang bisa lolos, yang bersangkutan saat masuk ke bandara memang menunjukan dokumen kesehatan, dan divalidasi oleh KKP. Sebenarnya di KKP diarahkan untuk isolasi mandiri tapi dia ini tidak kembali malah memutar dan masuk ke tempat check in dan tidak terawasi. Padahal KKP sudah menunjuk yang bersangkutan bahwa tidak boleh terbang," ungkapnya.

Dia memastikan, insiden ini bukan merupakan kesengajaan dari petugas.

Baca juga: Penumpang Positif Covid-19 Terbang dari Semarang ke Pangkalan Bun, Ganjar: Ada SOP yang Keliru

"Ini saya sudah cek tidak ada (petugas yang membantu). Tetapi yang bersangkutan karena tidak dikawal saat dia dinyatakan positif kemudian dia keluar masuk lagi, sesuai CCTV yang diperoleh ini tidak ada petugas (yang membantu). Ini memang nakal anaknya, mungkin hari raya ini memaksakan pulang," tutur Hardi kepada wartawan.

Mengenai insiden ini, pihaknya memohon maaf.

"Kami memohon maaf atas terjadinya peristiwa ini yang menimbulkan keresahan bagi calon penumpang pesawat udara lainnya. Kami berkomitmen untuk saling berkoordinasi lebih intens dengan stakeholder bandara lainnya," tandasnya.

Baca juga: Ada Kasus Alat Tes Antigen Bekas di Bandara Kualanamu, Ini Kekhawatiran Satgas Covid-19 Sumut

 

Ganjar: Ada SOP yang menurut saya keliru…

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat sidak ke Bandara Ahmad Yani Semarang, Kamis (6/5/2021).KOMPAS.com/pemprov jateng Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat sidak ke Bandara Ahmad Yani Semarang, Kamis (6/5/2021).

Peristiwa ini membuat Gubernur Jawa Tengah melangsungkan inspeksi mendadak (sidak) ke Bandara Ahmad Yani.

Menurut Ganjar, ada standard operational procedure (SOP) yang keliru dalam menangani penumpang terpapar Covid-19.

"Ada SOP yang menurut saya keliru sehingga kita minta kalau ada yang positif mestinya prosedurnya autocancel tapi ternyata tidak otomatis, masih manual," sebutnya, Kamis.

Baca juga: Jual Surat Hasil Tes Antigen Palsu, Pegawai Klinik Ditangkap, Ini Kronologinya

Ganjar meminta, saat mengetahui ada penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka dia harus dihentikan dan tidak diperbolehkan terbang.

"Orangnya harus diurus, dikarantina. Bisa kerja sama dengan Pemkot atau Pemprov, kami sediakan tempat isolasi. Tapi tidak boleh lagi dilepas liar, pokoknya begitu ketahuan istilah saya langsung diikat, tidak boleh pergi," ungkapnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com