Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pemudik, Mulai dari Jalan Kaki, Mengumpet di Bak hingga Berdalih Naik Angkot

Kompas.com - 07/05/2021, 16:50 WIB
Abba Gabrillin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Beragam kisah unik terjadi selama masa larangan mudik Lebaran tahun ini.

Beragam upaya dilakukan para pemudik untuk menembus titik penyekatan yang dijaga oleh polisi dan petugas gabungan.

1. Mudik jalan kaki

Satu keluarga nekat melakukan mudik dari Gombong, Jawa Tengah, menuju Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Pria bernama Dani nekat mudik berjalan kaki bersama istri dan dua anak balitanya.

Pada Jumat (7/5/2021), Dani dan keluarganya tiba di Ciamis, Jawa Barat.

Keluarga ini mengaku sudah berjalan kaki selama 6 hari.

Selama perjalanan, mereka beristirahat di pom bensin maupun masjid yang ditemui.

Dani dan keluarganya terpaksa berjalan kaki dari Gombong ke Bandung, karena tak punya ongkos untuk pulang.

Sebelumnya, Dani bekerja di tempat konveksi di Gombong.

"Namun sekarang sudah tak lagi kerja, jadi memutuskan untuk pulang ke Bandung," kata dia.

Baca juga: Satu Keluarga Nekat Jalan Kaki Mudik dari Gombong ke Bandung, Mengaku Tak Punya Ongkos

2. Mengumpet di bak

Petugas Kepolisian Kawasan Laut Gilimanuk, Bali, memergoki truk yang ternyata memuat pemudik dan sepeda motornya di pintu masuk Pelabuhan Gilimanuk, Kamis (6/5/2021), sekitar pukul 12.40 WITA.

Pemudik tersebut akhirnya diminta putar balik, lantaran larangan mudik telah diberlakukan.

Pemudik bernama Muhamad Alfan (29) awalnya sempat menangis karena merindukan sang anak di kampung halamannya.

Dia pun nekat menumpang dan bersembunyi di bak truk untuk bisa kembali ke tempat asalnya di Jember, Jawa Timur, Kamis.

Muhamad Alfan mengaku baru menerima gaji dan ingin pulang bertemu anaknya yang sakit.

"Anak saya sakit dan baru dapat gaji. Saya juga setahun ini belum pulang," kata dia, seperti dilansir Tribun Bali.

Baca juga: Tangis Pemudik yang Sembunyi di Bak Truk dan Diminta Putar Balik di Pelabuhan Gilimanuk: Anak Saya Sakit

3.Berdalih naik angkot

Dua orang pemudik kedapatan menumpang angkot untuk melintasi wilayah perbatasan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Mereka terjaring penyekatan petugas gabungan di rest area Citarum, Haurwangi, yang merupakan wilayah perbatasan Cianjur-Bandung Barat, Kamis.

Kendati penumpang itu sempat berdalih bukan pemudik, petugas meyakini bahwa mereka adalah pemudik yang hendak pulang kampung dengan cara menumpang angkot perbatasan.

"Mungkin sengaja naik angkot biar dikira penumpang biasa. Tapi, dari penampilannya juga sudah kentara itu, mereka pemudik," tutur Perwira Pos Penyekatan Haurwangi AKP Acanana Suryadi.

Oleh petugas, mereka pun diminta kembali karena tidak membawa dokumen kelengkapan.

Baca juga: Akal-akalan Pemudik di Cianjur, Naik Angkot biar Tak Kena Sekat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com