KUPANG, KOMPAS.com - Sebuah danau baru yang muncul di Kelurahan Sikumana, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), usai Badai Seroja yang menerjang wilayah itu mulai surut.
Debit air danau yang sempat viral karena tiba-tiba muncul itu mulai berkurang dan nyaris kering.
Pantauan Kompas.com, Jumat (7/5/2021) pagi, debit air surut hingga terlihat rumput dan ilalang di bagian tengah danau dan bagian selatan yang berdekatan dengan permukiman warga.
Padahal, saat danau itu muncul pada awal April 2021, airnya meluap hingga mendekati badan jalan dan permukiman warga.
Bahkan ketinggian air saat itu mencapai tujuh hingga delapan meter. Sejumlah warga pun, terlihat masuk ke areal danau.
Baca juga: Berenang Bersama Gubernur NTB di Gili Trawangan, Sandiaga: Jaga Prokes, Kita Pakai Masker
Dihubungi melalui sambungan telepon, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia Provinsi NTT Herry Kota menyebut, danau itu mulai kering karena tidak ada suplai air.
"Seperti halnya sungai permukaan yang tidak lagi banjir karena tidak mendapat suplai air maka sungai bawah tanah di daerah karstpun demikian," ungkap Herry saat dihubungi, Jumat.
Menurut Herry, apabila tidak lagi mendapat suplai air, maka debit mata air akan menurun.
Herry menuturkan, pada 4 April 2021 terjadi banjir pada sungai bawah tanah di daerah karst akibat suplai air yang berlebihan.
Sumber mata air pun muncul di sejumlah titik. Lalu, terdapat genangan pada bentukan eksokrast menjadi danau.
"Berkurangnya debit air Danau Sikumana telah terlihat sejak tanggal 7 April 2021 saat kami berkunjung ke danau tersebut," ujar Herry.