"Jadi koperasi-koperasi yang dibuat kedok semacam rentenir ini biar dihilangkan. Seperti Probolinggo yang bupatinya berani menyikat (membubarkan) koperasi yang enggak ada izinnya," terang dia.
Menurutnya, video aksi premanisme yang dilakukan oleh anggotanya juga belum tentu ada unsur pemerasan.
Sebab, anggotanya belum menerima uang hasil pemerasan yang dilakukan kepada para oknum rentenir tersebut.
"Kalau laporan itu benar, silakan laporan secara hukum, kita hormati hukum. Tapi kalau laporan itu tidak benar dan tindak pidana pemerasan itu belum dilakukan, awas kita akan tuntut balik nanti, ini negara hukum," jelasnya.
Akibat dugaan aksi premanisme itu, sejumlah anggotanya telah diamankan dan diperiksa oleh jajaran Polres Blora.
Sebelumnya, sempat beredar video aksi premanisme yang terjadi di Pasar Jepon, Blora, pada Kamis (6/5/2021) pagi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.