KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berenang menggunakan masker dan kaus #newnormal saat berenang di kawasan Gili Trawangan, Nusa Tenggara Baray.
Ia terlihat ditemani oleh Gubernus NTB Zulkieflimansyah.
Saat berenang, Sandiaga menggunakan kaus warna gelap dengan tulisan #newnormal di bagian dada.
"Berenang di Gili sangat menyenangkan, untuk jaga protokol Kesehatan, kita kenakan masker," kata Sandi sambil tersenyum usai berenang di kawasan Gili Trawangan, Kamis (7/5/2021).
Baca juga: Berenang Bersama Gubernur NTB di Gili Trawangan, Sandiaga: Jaga Prokes, Kita Pakai Masker
Sandiaga terlihat menikmati kejernihan laut di Pantai Giri Trawangan.
Sandiaga juga meminta masyarakat yang akan berwisata untuk menerapkan protokol kesehatan untu mengurangi risiko penularan Covid-19.
"Semoga memulihkan perekonomian masyarakat dengan protokol kesehatan," tutur Sandi.
Sementara itu, Gubernur NTB Zulkieflimansyah terlihat mengunggah foto berenang bersama Sandiaga di akun Facebook pribadinya.
Zul berharap kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bisa membuat pariwisata NTB kembali bergerak.
"Semoga dengan kedatangan Menparekraf ini kita dapat memulihkan sektor pariwisata kita, semenjak pandemi Covid-19 ini," kata Zul.
Baca juga: Kendarai Sepeda Listrik, Menteri Sandiaga Uno Tinjau Pembangunan Sirkuit MotoGP Mandalika
"Tahun ini kita akan perluas, kita akan perbesar, kita akan tingkatkan menjadi Rp 3,7 triliun," ucap Sandi dalam jumpa pers di Gili Trawangan, Kamis (6/5/2021)
Sandi berharap dengan bantuan tersebut dapat meringankan beban para pelaku wisata, di tengah kondisi sepinya wisatawan saat pandemi Covid-19.
Baca juga: Menparekraf Akan Gelontorkan Dana Hibah Rp 3,7 Triliun untuk Pelaku Wisata Terdampak Pandemi
"Jadi kita harapkan teman-teman di sini ya mungkin belum maksimal, tapi ini adalah uluran tangan dari pemerintah mereka (pelaku wisata) bisa mendapatkan dana likuiditas," kata Sandi.
Terkait kebijakan penyekatan larangan mudik, Sandiaga mengatakan, hal tersebut terbaik di saat dunia sedang memerangi Covid-19.
Walaupun demikian, ia mengaku penyekatan tersebut menjadi hal yang sulit bagi pelaku pariwisata yang biasanya meraup keuntungan saat libur lebaran.
"Kita sekarang lagi berjuang untuk mengatasi tanda ini jadi keputusan yang sangat berat diambil, yaitu peniadaan mudik yaitu penyekatan karena kita tidak ingin apa yang terjadi di India terjadi di Indonesia," ujar Sandi.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idham Khalid | Editor : Dheri Agriesta, Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.