Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Bawa Pemudik Nekat Terobos Pos Penyekatan di Jambi, Sempat Dikejar Petugas, Akhirnya Putar Balik

Kompas.com - 07/05/2021, 08:20 WIB
Suwandi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Bus membawa penumpang dari Provinsi Riau hendak ke Palembang dipaksa memutar setelah terobos pos penjagaan petugas penyekatan mudik.

Selama penyekatan mudik Lebaran, sebanyak 130 personel petugas gabungan dikerahkan menjaga 33 posko di berbagai daerah di Jambi, termasuk perbatasan provinsi.

"Bus membawa penumpang yang hendak mudik dari Riau ke Palembang, kita minta putar balik di perbatasan Jambi," kata Kapolres Tanjab Barat AKBP Guntur Saputro melalui sambungan telepon, Kamis (6/5/2021).

Baca juga: Setelah Doni Monardo Lewat, Tak Ada Penyekatan di Perbatasan Palembang-Jambi

Bus CV Sriwijaya Lestari berpelat warna kuning bernomor polisi BG 7314 AI itu telah menerobos pos penyekatan dan langsung dikejar oleh petugas di Desa Sungai Badar, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjab Barat, Jambi.

Setelah terkejar, bus dibawa kembali ke pos penyekatan dan langsung dilakukan pemeriksaan.

Baca juga: Pintu Tol Palembang Tak Disekat, Kendaraan Pelat Luar Sumsel Bebas Keluar Masuk

Dalam bus itu ada tiga awak bus, termasuk sopir dan delapan penumpang yang hendak mudik.

Setelah dilakukan pemeriksaan dokumen, baik sopir, kernet, maupun penumpang sama-sama tidak dapat menunjukkan surat hasil rapid test antigen.

"Kita minta mereka lakukan tes antigen di lokasi, tetapi sopir dan kernet menolak dengan alasan tidak memiliki uang," kata Kapolres menjelaskan.

Baca juga: Akal-akalan Pemudik di Cianjur, Naik Angkot biar Tak Kena Sekat

Sopir dan kernet dites antigen gratis, tapi tetap diputar balik

Dengan kebijakan Kapolres, sopir tetap melakukan tes antigen secara gratis. Meskipun hasilnya negatif Covid-19, untuk menekan risiko penyebaran virus, bus yang membawa penumpang tujuan mudik Lebaran itu diminta putar balik.

Dia mengatakan, ini merupakan upaya untuk melindungi masyarakat agar terhindar dari penyebaran Covid-19.

"Kita berharap masyarakat menerima dan satu pikiran dengan pemerintah, dengan tidak melakukan mudik, supaya kita bisa saling menjaga," kata Kapolres.

Selama penyekatan arus mudik ini, kata Kapolres, pihaknya akan meminta kendaraan roda empat untuk balik arah, mulai 6-17 Mei 2021, kecuali untuk angkutan logistik, urusan sakit, dan urusan lainnya yang diperbolehkan.

Kapolres mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudik. Pasalnya, petugas dengan tegas akan menyuruh mereka putar balik.

"Jadi jangan coba-coba mudik dengan modus operandi karena petugas kita sudah memantau. Nanti akan disuruh putar balik," ungkapnya.

Tidak hanya mudik antarprovinsi, mudik antarkabupaten/kota pun dilarang, kecuali untuk daerah aglomerasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Golkar Buka Peluang Berkoalisi dengan PDI-P untuk Pilkada Jateng 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com