Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Dilarang Beroperasi, Taksi Gelap Rute Pematangsiantar-Medan Marak Beraksi

Kompas.com - 07/05/2021, 07:27 WIB
Teguh Pribadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Larangan operasi bus Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) selama larangan mudik 6-17 Mei di Kota Pematangsiantar dimanfaatkan para sopir taksi gelap

Sejumlah mobil pribadi membawa penumpang yang ingin bepergian ke luar Kota Pematangsiantar khususnya Kota Medan.

Mobil taisk gelap ini "ngetem" dan membawa penumpang dari Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Siantar Utara. 

Lokasi "ngetem" taksi gelap itu merupakan bekas terminal pemberhentian bus dan loket berbagai bus tujuan luar Kota Pematangsiantar.

Baca juga: Keluhan Sopir dan Kernet di Medan Hadapi Larangan Mudik: Utang Tahun Lalu Pun Belum Lunas, Kami Harus Utang Lagi...

Taksi gelap itu beroperasi mulai Kamis (6/5/2021) pagi, tepatnya pada hari pertama larangan mudik Lebaran, yang dijadwalkan berlangsung hingga 17 Mei 2021 mendatang. 

"Tadi pagi sudah ada beberapa mobil plat hitam yang membawa penumpang dari Pematangsiantar ke Kota Medan," ujar salah seorang sopir, marga Sihombing ditemui di salah satu loket pemberhentian bus di Jalan Sisingamangaraja.

Menurut sopir bus AKDP ini, taksi gelap memanfaatkan kesempatan ini lantaran bus AKDP berhenti beroperasi.

Baca juga: Beberapa Tempat di Medan Dijadikan Lokasi Isolasi, Walkot Bobby Protes Keras Gubernur Sumut

Taksi gelap patok harga Rp 100.000 per penumpang, tujuan Medan

Taksi gelap itu kata dia, mematok ongkos Rp 100.000 per orang, dari Kota Pematangsiantar tujuan Kota Medan.

"Biasanya ongkos kalau naik taksi ini Rp 50.000 sekarang Rp 100.000. Kala ada penumpang yang perlu ke Medan, mau enggak mau harus pergi ya naik taksi lah. Karena bus ke sana kan enggak ada," kata pria berperawakan hitam ini. 

Kendari demikian, ia berharap calon penumpang mempertimbangkan jika bepergian menggunakan taksi gelap. Sebab calo atau sopir, kata dia, tidak bertanggungjawab soal keselamatan penumpang jika kecelakaan terjadi.

"Pernah loket taksi gelap ini tutup selama dua bulan karena salah satu mobil taksi kecelakaan, dua orang meninggal dunia," ungkapnya.

Baca juga: Warga Pematangsiantar Boleh Mudik Lokal ke Simalungun dan Sebaliknya, Meski Bukan Aglomerasi

Polisi janji pantau taksi gelap

Dihubungi terpisah, Kasat Lantas Polres Pematangsiantar AKP Muhammad Hasan mengaku akan melakukan pemantauan khusus kepada mobil taksi gelap tersebut. 

"Nanti kita akan tindaklanjuti," ujar Hasan dari seberang telepon.

 

Terminal sepi

Diwawancarai sebelumnya, Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Tanjung Pinggir Kota Pematangsiantar, Burhanudin Simorangkir mengatakan, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada para PO Bus AKAP di Pematangsiantar.

Aturan larangan bus beroperasi, kata Burhanuddin, berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan (Menhub) Nomor 13 Tahun 2021 tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa mudik lebaran Idul Fitri 2021.

Dalam laporan tersebut Bus AKDP juga dilarang beroperasi.

"Kita sudah imbau kepada pengusaha bus supaya tidak beroperasi," katanya dihubungi terpisah.

Ia mengatakan kondisi Terminal Tanjung Pinggir sehari sebelum larangan tampak sepi. Meski begitu pihaknya tetap memantau kondisi terminal meski bus berhenti beroperasi. 

Pantauan pada hari pertama pelarangan mudik, sejumlah Pengusaha Otobus (PO) AKDP di Kota Pematangsiantar berhenti beroperasi. 

Adapun diantaranya Bus Sejahtera  Jurusan Parapat- Kota Medan, Intra dan Paradep Taxi Jurusan Kota Pematangsiantar - Kota Medan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com