INDRAMAYU, KOMPAS.com - Hari pertama larangan mudik masih terlihat penumpukan kendaraan di titik tertentu. Seperti di Tol Cipali (Cikampek-Palimanan) mengalami penumpukan kendaraan sepanjang 22 Km dari KM 24 hingga KM 46.
Selain itu, di KM 31 tol Cikarang mengalami penumpukan kendaraan yang mengakibatkan puluhan orang yang berstatus buruh melakukan protes turun ke jalan sebab tidak bisa masuk ke jalur tol itu. Protes buruh tersebut akibatnya KM 31 tol Cikarang dibuka.
"Jadi yang kita temukan itu kurangnya personil dan kurangnya manuver untuk memutar balik sehingga itu terjadi penumpukan kendaraan," ujar Bambang Hermanto Anggota Komisi V DPR RI, di Rest Area Indramayu dimintai keterangan, Kamis (6/5/2021).
Baca juga: Buntut Pekerja Protes Penyekatan Jalur Mudik, Polisi Buka Tutup GT Cikarang Barat
Bambang sendiri mengecek KM 31 di GT Cikarang Barat. Menurutnya protes buruh tersebut disebabkan kurangnya petugas penjagaan penyekatan sehingga pengecekan surat-surat bebas Covid-19 bagi pengendara lambat dan terjadi antrean banyak kendaraan.
"Seperti yang kita lihat pagi itu, ada penyekatan karena tidak adanya keseimbangan jumlah tenaga personil Polri yang mengecek surat-surat mobil sehingga terjadilah penumpukan kendaraan yang begitu panjang," ucap Bambang.
Baca juga: Sejumlah Titik Tol Japek Padat gara-gara Disekat Larangan Mudik, Ini Penjelasan Kapolda Jabar
Bambang sendiri menjelaskan, kejadian tersebut seharusnya pemerintah mengevaluasi hari pertama larangan mudik, terutama soal kekurangan petugas penjagaan serta tumpukan kendaraan di titik-titik tertentu.
"Saya lihat sepanjang jalur dari Jakarta sampai Cipali (Cikampek-Palimanan) kondisi jalannya cukup baik. Di hari pertama ini sebenarnya masih mencari cara, masih mencari pola. Penyekatan ini polanya atau caranya masih dicari," terang Bambang.
Baca juga: Pintu Tol Palembang Tak Disekat, Kendaraan Pelat Luar Sumsel Bebas Keluar Masuk