Mobil dikemudikan Sugiatno (50) beralamat di Jakarta Timur.
Seorang lagi berada di samping sopir, yakni Suradi (48) dari Sragen, Jawa Tengah.
Mereka tercegat saat polisi tengah melaksanakan kegiatan perdana penyekatan arus mudik di pos itu.
Polisi memeriksa sopir, mobil dan isinya dan mendapati 78 anjing dalam bak mobil.
Baca juga: Jual Daging Anjing di Sukoharjo Dilarang, Melanggar Bakal Dipidana 3 Bulan Penjara
Anjing dimasukkan dalam karung dan beberapa diikat di bak mobil yang dibikin secara khusus untuk mengangkut satwa itu. Kondisinya,10 anjing kondisi telah mati, selebihnya hidup.
Sugiatno mengaku, anjing diambil dari daerah Garut, Jawa Barat, lalu dibawa ke Solo untuk dijual dagingnya jadi makanan dan tongseng daging anjing.
Namun, keduanya tidak bisa menunjukkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan. Karenanya, mereka digiring ke kantor polisi untuk diperiksa.
Selama dalam pemeriksaan, kata Jeffry, pihaknya menitipkan barang bukti 68 ekor anjing untuk dirawat selama penyelidikan dan penyidikan.
“Dan mengubur 10 ekor anjing yang mati,” kata Jeffry.
Baca juga: Cerita Heni dan Seekor Anjing yang Selalu Datang ke Warungnya: Dia Suka Tempe Goreng...
Jeffry mengatakan, polisi meningkatkan kewaspadaannya di tengah wabah penyakit Covid-19. Kewaspadaan itu juga termasuk antisipasi penyebaran penyakit lewat satwa.
“Polisi masih mendalami kasus ini,” kata Jeffry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.