Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Tim Pakar Satgas Covid-19 Kunjungi Gresik, Ada Apa?

Kompas.com - 06/05/2021, 22:41 WIB
Hamzah Arfah,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 GRESIK, KOMPAS.com - Anggota tim pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Diana bersama AKBP Irianto datang mengunjungi Kabupaten Gresik, untuk melihat pelaksanaan penerapan protokol kesehatan di Gresik, Kamis (6/5/2021).

Menurut Diana, kedatangan tim ke Gresik adalah dalam rangka Analisa dan Evaluasi (anev) pelaksanaan protokol kesehatan di Kabupaten Gresik selama ini.

Mereka bertemu Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Ketua DPRD Gresik Abdul Qodir di ruang Graita Eka Praja, gedung Pemkab Gresik, Kamis (6/5/2021).

"Kabupaten Gresik merupakan bagian dari wilayah di tujuh Provinsi Jawa dan Bali, agar bisa mencegah lonjakan dengan lebih mengamankan daerah pemukiman, pasar, terminal, mal dan beberapa tempat keramaian yang lain. Selain itu, pencegahan keluar masuk di daerah perbatasan juga harus diperketat," ujar Diana saat bertemu Bupati dan Ketua DPRD Gresik, Kamis.

Baca juga: Video Viral Pria Umpat Pengunjung Mal yang Pakai Masker, Pelaku Ditangkap di Gresik

Penjelasan Bupati Gresik

Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.Shutterstock Ilustrasi virus corona yang merebak di Indonesia.

Mendengar permintaan tersebut, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, daerah yang dipimpin olehnya ini sempat berada di zona kuning, namun kini kembali masuk zona oranye.

"Kami sempat masuk zona kuning, saat itu kami sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Selama PTM dua minggu, kami juga telah melaksanakan random test PCR untuk murid dan guru. Hasilnya semuanya negatif dan Alhamdulillah tidak terjadi klaster baru," kata Gus Yani-sapaan Fandi Akhmad Yani.

Sementara mengenai faktor kerawanan atas pulangnya pekerja migran Indonesia asal Gresik, Gus Yani mengatakan, pihaknya sudah mempersiapkan sarana dan pra sarana pendukung sesuai protokol kesehatan.

Salah satunya memfungsikan kembali fasilitas yang ada di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) sebagai tempat karantina, yang sebelumnya sempat digunakan oleh pasien Covid-19 tanpa gelaja dan gejala ringan.

Pekerja migran yang selesai dikarantina oleh Pemprov Jawa Timur, kemudian dijemput dan kembali dilakukan karantina di Gejos.

Sebelum masuk di Gejos, mereka kembali dilakukan tes swab PCR.

Begitu hasilnya negatif dan menjalani karantina selama tiga hari di Gejos, pekerja tersebut baru diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing di kampung halaman.

Baca juga: Tangis Pemudik yang Sembunyi di Bak Truk dan Diminta Putar Balik di Pelabuhan Gilimanuk: Anak Saya Sakit

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com