Heru menjelaskan, awalnya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim menganggarkan Rp 425 miliar untuk puslatda.
Lalu, anggaran itu turun menjadi Rp 390 miliar dan akhirnya disepakati Rp 192 miliar.
Ternyata masih ada perubahan, anggaran itu dipotong Pemprov Jatim sebesar Rp 23 miliar. Kini, anggaran untuk puslatda tersisa Rp 169 miliar.
Ia berharap, KONI Jatim sebagai induk cabang olahraga kembali menghitung anggaran untuk persiapan program finalisasi persiapan.
Sebab, ada beberapa persiapan terancam, seperti peniadaan training camp (TC) dan try out (TO) luar negeri.
"Kalau sudah begini bisa berimbas pemotongan uang makan, dan pemotongan gaji atlet, mungkin juga pemangkasan cabang olahraga yang diberangkatkan ke Papua. Tapi apa pun kondisi saat ini kami tetap akan berjuang," jelas dia.
Baca juga: Catat, Ini 3 Syarat yang Wajib Ditunjukkan Pengendara di Pos Penyekatan Mudik Kota Surabaya
Sementara itu, Sekretaris Umum KONI Jatim Suwanto membenarkan info pengurangan anggaran puslatda.
"Sebenarnya ini bukan dikepras tapi direfocusing karena kondisi saat ini masih pandemi Covid-19, jadi kami menyesuaikan dengan kondisi," ucap Suwanto saat dikonfirmasi via telepon, Kamis.
Suwanto beserta jajarannya harus menyesuaikan dengan anggaran yang dimiliki. Namun, dia masih berharap bisa mendapat tambahan anggaran mengingat demi nama baik Jawa Timur di kancah nasional.
"Kami dan kawan-kawan di KONI terus melakukan upaya komunikasi persuasif dengan pihak Pemprov agar bisa mendapatkan tambahan anggaran, karena ini demi nama baik Jawa Timur," papar dia.
Suwanto berharap atlet dan seluruh cabang olahraga agar tetap fokus latihan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.