SURABAYA, KOMPAS.com - Sebagian atlet di Jawa Timur yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Papua mengeluhkan adanya info pengurangan anggaran pemusatan latihan daerah (puslatda).
Salah satu atlet dari cabang olahraga senam, Rozanah Gozana kecewa karena anggaran tersebut sangat penting untuk persiapan atlet.
Apalagi, target yang diberikan kepada para atlet asal Jawa Timur adalah juara umum. Sehingga, butuh upaya ekstra mempersiapkan diri melalui program yang disusun tim pelatih.
"Kalau dana untuk pelaksanaan program tersebut dipotong kan akan mempengaruhi semuanya yang telah direncanakan. Bukan hanya KONI tapi semua tergabung dalam KONI seperti kami salah satunya atlet yang berjuang membawa nama Jatim," kata dia saat dikonfirmasi, Kamis (6/5/2021).
Ia berharap Pemprov Jatim membuat kebijakan yang lebih baik mengingat jadwal penyelenggaraan PON semakin dekat.
"Masa pemerintah lupa target kita bersama kan merebut juara umum, kalau begini kan banyak program yang menunjang tersebut di-press seminim mungkin. Bagaimanapun juga kita akan fight sih," ungkap atlet dengan sapaan lekat Oca itu.
Baca juga: Hampir Rampung, Pembangunan Venue PON XX di Mimika Sudah 90 Persen
Kekecewaan yang sama dirasakan oleh atlet atletik, Heru Astriyanto. Menurut dia, pengurangan anggaran itu bakal berimbas terhadap persiapan tim.
Apalagi, sebelumnya para atlet melakukan latihan dengan skema new normal tanpa adanya lawan tanding.
"Persiapan menuju PON pasti terkendala karena di tiadakannya kegiatan-kegiatan try out luar negeri atau training camp luar negeri," papar Heru.
Meski begitu, ia mengaku akan tetap menerima keputusan apa pun perihal pemusatan pelatihan daerah tersebut.
Sebagai atlet, ia tak akan menyerah mencapai target dan impian bersama.
"Saya berharap supaya pemerintah tetap menaruh harapan pada atlet-atletnya. Indikasi negara yang sehat adalah atletnya hebat di semua cabor," kata dia.