BALI, KOMPAS.com - Sebuah promosi "kelas orgasme" kembali ditemukan di Bali. Acara tersebut ditawarkan melalui situs eventbrite.com bertajuk tantric full body orgasm.
Tarif yang dipasang dalam kegiatan itu sebesar 20 Euro.
Berdasarkan informasi yang tercantum dalam situs tersebut, kegiatan itu dilaksanakan di salah satu toko di Jalan Penestanan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, Sabtu (8/5/2021) pukul 10.00-18.00 Wita.
Kepala Sub Bagian Humas, Reformasi Birokrasi dan Teknologi Informasi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Provinsi Bali, I Putu Surya Dharma mengatakan, akan mengecek penyelenggara tersebut.
Ia mengaku akan menyampaikan temuan itu kepada pihak Imigrasi.
Baca juga: Catat, Ini 3 Syarat yang Wajib Ditunjukkan Pengendara di Pos Penyekatan Mudik Kota Surabaya
"Kami sampaikan ke pihak Imigrasi dulu, sudah tanyakan ke Kanim Imigrasi Denpasar tanya siapa pembuat acara tersebut," kata Surya saat dihubungi, Kamis (6/5/2021).
Surya belum memerinci langkah yang akan dilakukan terkait kembali adanya "kelas orgasme" tersebut. Ia hanya mengatakan akan menelusuri informasi itu.
Sementara itu, Polres Gianyar telah memeriksa lokasi yang bakal dijadikan sebagai tempat pelaksanaan "kelas orgasme".
Tiba di lokasi, polisi menemukan toko tersebut sedang tutup. Bangunan itu juga sedang direnovasi.
"Lokasinya itu sudah tutup sejak pandemi Covid-19 ini. Kemudian di lokasi tersebut juga itu sedang renovasi, jadi tidak ada buka. Itu hasil pengecekan dan koordinasi dengan owner," kata Kapolres Gianyar AKBP Dewa Made Adnyana saat dihubungi, Kamis.
Adnyana mengatakan, pemilik toko yang menjadi lokasi "kelas orgasme" tersebut mengaku sempat dihubungi pengelola acara itu sekitar dua tahun lalu.
Namun, pemilik toko menolak tawaran itu karena dinilai tidak sesuai dengan adat istiadat Bali.
"Tapi owner tempanya itu menolak karana tifak sesuai dengan adat, hukum dan kebudayaan di Bali. Lokasi (pemilik bangunan) tersebut hubungan dengan desa adat juga bagus," kata dia.
Baca juga: Pria yang Viral karena Semprotkan Cairan Pembasmi Nyamuk ke Mulut Meninggal, Ini Kata Keluarga...
Adnyana menduga, pemilik situs kelas orgasme itu menjadikan bangunan tersebut sebagai lokasi tanpa izin. Polisi juga terus menjalin koordinasi dengan Imigrasi.
Sebelumnya, promosi kelas serupa juga pernah digelar oleh WN Australia bernama Andrew Irvine Bares (50).
Ia berencana mengelar acara kelas orgasme tersebut pada Sabtu (6/3) hingga Selasa (9/3) di sebuah hotel di Ubud. Ia memasang tarif 500 dolar AS atau setara Rp 7,2 juta per orang.
Kegiatan itu pun batal setalah Kemenhumhan dan memanggil Andrew. Meski akhirnya Kemenhumhan tak melakukan deportasi kepada Andrew, kelas orgasme itu pun batal digelar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.