“Harapan tidak ada kenaikan harga bahan pokok yang signifikan, jika hanya ada kenaikan rata-rata Rp 1.000 sampai Rp 2000 saya rasa ini masih wajar-wajar saja,” ujar Johardi.
Menurut Johardi, inilah pentingnya pengawasan harga oleh tim, baik dari Bank Indonesia, Bulog, TNI/Pori, maupun Pemerintah Kota Tegal.
"Agar masyarakat di Kota Tegal dapat menikmati bahan pokok yang ada di pasar dengan harga terjangkau," kata Johardi.
Sedangkan untuk harga daging, menurut Johardi, meski ada kenaikan Rp. 5.000 sampai Rp. 10.000, namun diperkiraan bersifat sementara.
Johardi menambahkan, bahwa dari hasil pemantauan lapangan, pedagang tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan pasokan.
Ia mengimbau masyarakat agar bijak berbelanja, tidak usah melakukan aksi borong. Sebab masih banyak masyarakat lain yang membutuhkan.
Selain itu, jumlah pasokan juga cukup dan harga relatif stabil.
“Saya juga mengimbau masyarakat agar melaporkan ke pihak berwajib segera apabila ditemukan ada pihak-pihak yang sengaja menimbun dan sengaja ingin menguntungkan dirinya sendiri,” pungkas Johardi.
Kepala Perum Bulog Cabang Pekalongan Heriswan, menyampaikan bahwa ketersediaan stok beras untuk Kota Tegal masih sangat cukup.
Saat ini stok beras yang ada 22.000 ton dengan estimasi untuk persediaan enam bulan ke depan masih aman.
Heriswan mengaku bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk memonitor ketersediaan stok yang ada di pasaran dan belum menemukan ada pihak yang berusaha menimbun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.