Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pertama Larangan Mudik di Surabaya, Terminal Purabaya Sepi meski Bus AKAP dan AKDP Diizinkan Beroperasi

Kompas.com - 06/05/2021, 16:44 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Suasana Terminal Purabaya atau Terminal Bungurasih, Surabaya, Jawa Timur, terlihat lengang di hari pertama penyekatan masa larangan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah, Kamis (6/5/2021).

Pantauan Kompas.com di lokasi, terlihat hanya ada beberapa bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) yang sedang menunggu kedatangan penumpang.

Sementara itu, terpantau pula belum ada Bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) yang terparkir di terminal.

Baca juga: Mobil Travel Gelap yang Nekat Masuk Surabaya Akan Disita, Dikembalikan Usai Lebaran, Sopirnya Dikarantina

Calo keluhkan sepinya penumpang

Di dalam terminal, beberapa calo terlihat menghampiri para calon penumpang.

Satu per satu calon penumpang ditanyai mengenai tujuan perjalanan. 

Salah satu calo yang enggan disebutkan namanya mengaku, sengaja jemput bola untuk menggaet penumpang.

Namun, mereka juga mengeluh karena di Terminal Purabaya sepi penumpang, imbas dari adanya larangan mudik yang ditetapkan pemerintah.

"Ini dari tadi satu bus belum berangkat, sepi," kata calo tersebut.

Baca juga: Satu Keluarga Pemudik Sembunyi di Bak Belakang Truk Tertutup Terpal, Akhirnya Dipulangkan

 

Ilustrasi bus yang sedang menempuh perjalanan (Dok. Shutterstock) Ilustrasi bus yang sedang menempuh perjalanan
Bus AKDP diizinkan beroperasi, tapi...

Sementara itu, Kepala UID Terminal Purabaya Imam Hidayat menjelaskan, bus AKDP diizinkan beroperasi di masa larangan mudik

Akan tetapi, saat ini pihaknya masih menunggu stiker izin beroperasi yang yang dikeluarkan petugas penyekatan sebagai tanda boleh beroperasi saat mudik.

Imam menuturkan, diperbolehkannya bus AKDP beroperasi baru diputuskan usai rapat dan koordinasi dengan Dinas Perhubungan Provinsi Jatim.

"Enggak kosong (bus AKDP), tapi masih pengajuan (stiker). Nanti, kalau sudah dapat stiker, baru beroperasi. Baru kemarin diperbolehkan beroperasi oleh Dishub Provinsi Jatim," ujar Imam saat dikonfirmasi, Kamis (6/5/2021).

Baca juga: Kendaraan Warga yang Bekerja di Surabaya Akan Ditempel Stiker Diizinkan Beroperasi, Ini Ketentuannya...

Hanya untuk penumpang non-mudik

Meski demikian, Imam menyebut, bus AKDP hanya diperuntukkan bagi penumpang non-mudik.

Selain itu, penumpang non-mudik juga tetap melalui proses skrining untuk bisa melakukan perjalanan menggunakan bus.

Dalam pengoperasiannya, kata Imam, petugas di terminal akan mengecek beragam persyaratan, seperti surat keterangan dari perusahaan sampai bukti bebas Covid-19 berupa hasil rapid tes antigen.

"Ada syaratnya, untuk penumpang harus membawa surat (rapid tes antigen dan surat keterangan dari perusahaan)," ujar dia.

Baca juga: Larangan Mudik, 8 Taman Ini Bisa Jadi Alternatif Warga Surabaya Isi Waktu Libur Lebaran, Mana Saja?

Wakil Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jatim, Firmansyah Mustafa bersyukur lantaran bus AKDP memperoleh izin untuk beroperasi selama larangan mudik 2021 ini.

"Alhamdulillah, saya baru rapat dengan Dinas Perhubungan Jatim, akhirnya disetujui Bus AKDP bisa beroperasi," kata Firman.

Firman menegaskan, mulanya ia memperoleh informasi tentang bus AKAP saja yang boleh beroperasi. Namun, saat ini bus AKDP juga diizinkan beroperasi.

Meski begitu, Firman mengaku belum mengetahui pasti ihwal pengoperasian AKDP. Pasalnya, sampai saat ini pihaknya juga masih menunggu stiker dari Dishub Jatim.

"Baru saja selesai rapat, selain AKAP, AKDP juga diperbolehkan untuk mengangkut penumpang non mudik. Kami bersyukur, apapun kebijakan pemerintah, kami menerima," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com