TIMIKA, KOMPAS.com - Wacana pemekaran Provinsi Papua Selatan masih bergulir. Sebanyak empat kabupaten telah membentuk tim pemekaran yang diketuai oleh Wakil Bupati Asmat, Thomas E Safanpo.
Kabupaten yang membentuk tim pemekaran itu adalah Merauke, Mappi, Boven Digoel, dan Asmat.
"Perjuangan itu sampai beberapa hari yang lalu telah dikongkritkan dengan pembentukan tim dan Asmat dipercayakan menjadi ketua tim, yaitu Wakil Bupati Asmat," ujar Bupati Asmat, Elisa Kambu, di Timika, Kamis (6/5/2021).
Perjuangan pemekaran Papua Selatan, sambung Elisa, sudah dimulai sejak 17 tahun lalu. Bupati Merauke saat itu, Jhon Gluba Gebze, adalah penggagasnya.
Namun, karena tidak ada komunikasi yang baik dengan Pemerintah Provinsi Papua, maka hal tersebut tidak berlanjut.
"Hari ini, seluruh masyarakat sekatan menghendaki pemekaran Papua Selatan, tujuannya hanya untuk mempercepat pemerataan pembangunan karena Papua sangat luas," kata Elisa.
Ia menegaskan, Papua Selatan memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah untuk dijadikan pendapatan asli daerah (PAD).
Baca juga: Pria yang Viral karena Semprotkan Cairan Pembasmi Nyamuk ke Mulut Meninggal, Ini Kata Keluarga...
Setidaknya, Papua Selatan memiliki potensi PAD non-tambang yang diyakini bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat.
"Potensi Papua Selatan sangat menjanjikan, kita berhadapan langsung dengan (laut) Arafura yang ikannya banyak, selatan ini datarannya cukup luas untuk pertanian yang bisa jadi sektor unggulan yang akan memberi suplai kepada Papua maupun Indonesia" kata Elisa.
Elisa mengakui, irigasi yang baik belum tersedia di sejumlah wilayah Papua Selatan, seperti di Merauke.
"Lalu perkebunan, kami punya lahan yang cukup, sekarang di Boven Digoel sampai Merauke kalau kita lihat dari pesawat, kita saksikan sendiri," sambung Elisa.
Tidak hanya itu, Papua Selatan diklaim memiliki potensi di sektor pertambangan. Namun, Elisa tidak mau menyebutkan secara detail lokasinya.
"Kami juga punya potensi tambang, hanya belum kita eksplorasi," kata dia.