SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta pihak Bandara Internasional Ahmad Yani dan Kantor Kesehatan Pelabuhan melakukan evaluasi terkait lolosnya penumpang positif Covid-19 yang berhasil terbang ke Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Setelah sidak ke bandara dan diberikan penjelasan dari petugas, Ganjar mendapati bahwa ada SOP yang dilakukan keliru.
Seharusnya, saat ada penumpang ketahuan positif Covid-19, penumpang itu harus ditahan di tempat itu dan tidak boleh ke mana-mana.
"Ada SOP yang menurut saya keliru sehingga kita minta kalau ada yang positif mestinya prosedurnya autocancel tapi ternyata tidak otomatis, masih manual," kata Ganjar usai sidak di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Kamis (6/5/2021).
Baca juga: Ada 5.000 Pemudik Masuk Jateng, Ganjar Pastikan Level RT/RW Siap Siaga
Maka meski orang tersebut telah direkomendasikan oleh KKP untuk pulang, kata Ganjar namun tidak diikuti dengan tindakan berikutnya.
"Sehingga dia dilepas, dan nekat melanjutkan perjalanan. Ternyata mungkin petugas berikutnya tidak teliti. Maka saya minta ini diperbaiki, petugas harus diberi penjelasan lebih detil agar ini tidak terulang," tegasnya.
Ganjar meminta begitu ada calon penumpang yang positif maka harus dihentikan. Sistem langsung dilaporkan dan tidak boleh terbang.
"Orangnya harus diurus, dikarantina. Bisa kerja sama dengan Pemkot atau Pemprov, kami sediakan tempat isolasi. Tapi tidak boleh lagi dilepas liar, pokoknya begitu ketahuan istilah saya langsung diikat, tidak boleh pergi," ucapnya.
Baca juga: Ada 5.000 Pemudik Masuk Jateng, Ganjar Pastikan Level RT/RW Siap Siaga
Ganjar meminta pihak bandara dan KKP harus segera melakukan evaluasi sehingga kejadian serupa terulang karena membahayakan.
"KKP harus berada di garda terdepan untuk melakukan checking kesehatan. Kalau negatif silakan ke tahap selanjutnya, kalau positif pastikan tidak bisa kemana-mana," jelasnya.
Sementara itu, GM Angkasa Pura I Hardi Ariyanto mengatakan, pihaknya saat ini sedang menggelar rapat terkait kejadian itu.
"Kami hari ini rapat untuk mengevaluasi kejadian itu. Kami siap memperbaiki SOP agar kasus serupa tidak kembali terjadi," ucapnya.
Saat ini, lanjut dia, adalah momen yang pas untuk melakukan evaluasi. Sebab, kondisi bandara masih sepi karena tidak ada penerbangan sampai tanggal 17 Mei 2021 nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.