Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Video Aksi Premanisme ke Ibu-ibu Pedagang Pasar Jepon Blora Viral di Medsos

Kompas.com - 06/05/2021, 13:33 WIB

BLORA, KOMPAS.com - Beredar video aksi premanisme yang terjadi di Pasar Jepon, Blora, pada Kamis (6/5/2021) pagi.

Dalam video tersebut, aksi premanisme ditujukan kepada ibu-ibu pedagang. Bahkan, ibu-ibu tersebut sempat berteriak meminta pertolongan.

Salah seorang pedagang, Masrindo Sinaga kemudian membuat laporan ke Polsek Jepon dan mengajak sejumlah orang yang diduga menjadi korban pemerasan.

Baca juga: Memeras Pedagang, Preman yang Mengaku Ormas di Pekanbaru Ditangkap

Masrindo mengungkapkan beredarnya video di media sosial yang menunjukkan aksi premanisme dari suatu ormas.

"Kami datang ke pasar sekitar jam setengah 6, tidak ada 20 menitan, mereka ke pasar, dan terus turun dari mobil mereka pas di depan kami, ada 4 orang yang turun dari mobil," ucap Masrindo saat ditemui Kompas.com di Polsek Jepon, Blora, Kamis (6/5/2021).

"Terus saya didatangi sama preman yang mabuk ini, dan mau meminta tas saya, saya juga diminta untuk masuk ke mobil," imbuhnya.

Namun, permintaan preman tersebut ditolak oleh Masrindo. Daripada masuk ke mobil, ia memilih untuk berteriak kencang.

"Aku langsung teriak ke masyarakat 'tolong kami, ini ada ormas Pemuda Pancasila yang ingin merampas kami, yang ingin menindas kami', temanku juga dicoba mau ditendang, karena disuruh juga masuk ke mobil," katanya.

Baca juga: Ali Usman, Bandar Narkoba Ngaku Setor Uang ke Polisi di Jatim untuk Jatah Preman

Bahkan, preman tersebut sempat mengatakan akan melakukan aksi premanisme ke sejumlah tukang parkir di Pasar Jepon.

"Para preman bilang 'bukan kalian aja yang kami palak, tukang parkir nanti dimintain'," terang Masrindo menirukan ucapan preman tersebut.

Padahal, Masrindo sudah menjalani profesi pedagang di Pasar Jepon selama 23 tahun.

"Sudah lama sekitar 1997, kejadian ini baru pertama kali, mungkin mereka mencoba karena dikira kita akan menyerah," jelasnya.

Berdasarkan penuturannya, para preman tersebut rencananya ingin meminta uang senilai Rp 1000.000 per pedagang.

Namun, para pedagang hanya sanggup memberikan uang Rp 400.000.

Diduga para preman tersebut tidak mau menerima uang itu dan malah melakukan aksi premanisme di pasar.

Saat ini, kasus dugaan premanisme yang dilakukan oleh ormas tersebut sedang ditangani pihak kepolisian.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sosok Suharni, Wanita yang Viral Menangkap Ular dengan Tangan Kosong, Ternyata Sudah Berburu Ular Sejak SD

Sosok Suharni, Wanita yang Viral Menangkap Ular dengan Tangan Kosong, Ternyata Sudah Berburu Ular Sejak SD

Regional
Pelajar yang Hilang Saat Mandi di Sungai Pasaman Barat Ditemukan Tewas, Ada Bekas Gigitan Buaya di Kaki

Pelajar yang Hilang Saat Mandi di Sungai Pasaman Barat Ditemukan Tewas, Ada Bekas Gigitan Buaya di Kaki

Regional
Besaran Zakat Fitrah 2023 di Provinsi Banten

Besaran Zakat Fitrah 2023 di Provinsi Banten

Regional
Kronologi Anak Bunuh Ayah yang Buta di Kampar, Pelaku Dipergoki Seret Korban ke Luar Rumah

Kronologi Anak Bunuh Ayah yang Buta di Kampar, Pelaku Dipergoki Seret Korban ke Luar Rumah

Regional
Kronologi Lansia di Kalsel Tewas Saat Pertahankan Lahannya, Pelaku Mengaku Suruhan Perusahaan Tambang

Kronologi Lansia di Kalsel Tewas Saat Pertahankan Lahannya, Pelaku Mengaku Suruhan Perusahaan Tambang

Regional
700 Ibu Hamil di Balikpapan Berpotensi Tinggi Melahirkan Anak Stunting

700 Ibu Hamil di Balikpapan Berpotensi Tinggi Melahirkan Anak Stunting

Regional
Video Viral Detik-detik Longsor Bukit Pasirjati Kuningan, Ancam Ratusan Jiwa

Video Viral Detik-detik Longsor Bukit Pasirjati Kuningan, Ancam Ratusan Jiwa

Regional
Buntut Warga Dianiaya hingga Tewas, Pemkot Singkawang Bentuk Tim Berantas Balap Liar

Buntut Warga Dianiaya hingga Tewas, Pemkot Singkawang Bentuk Tim Berantas Balap Liar

Regional
Pencuri Gasak 5 Laptop Milik Pemdes Desa Pegundan, Kades: Laptop Berisi Data Administrasi Desa

Pencuri Gasak 5 Laptop Milik Pemdes Desa Pegundan, Kades: Laptop Berisi Data Administrasi Desa

Regional
Kecelakaan Beruntun di Tuban, 2 Korban Terluka Terjepit di Kabin

Kecelakaan Beruntun di Tuban, 2 Korban Terluka Terjepit di Kabin

Regional
Pria Ini Tewas akibat Benturkan Kepala di Sel Usai Bunuh Ibunya di Masjid

Pria Ini Tewas akibat Benturkan Kepala di Sel Usai Bunuh Ibunya di Masjid

Regional
Rugikan Negara Rp 6,2 Miliar, Anak Mantan Gubernur Kepri Ditetapkan Tersangka Korupsi Dana Hibah Dispora

Rugikan Negara Rp 6,2 Miliar, Anak Mantan Gubernur Kepri Ditetapkan Tersangka Korupsi Dana Hibah Dispora

Regional
Gibran Paparkan Hasil Survei Kinerja Usai Disentil FX Rudy: Ya Pak, Maaf Saya Salah

Gibran Paparkan Hasil Survei Kinerja Usai Disentil FX Rudy: Ya Pak, Maaf Saya Salah

Regional
Saat 5 Pelajar Tawuran Dihukum Mencium Kaki Ibu Mereka, Menangis dan Minta Maaf

Saat 5 Pelajar Tawuran Dihukum Mencium Kaki Ibu Mereka, Menangis dan Minta Maaf

Regional
5 Pelajar Terlibat Tawuran Ditangkap Polisi, Dihukum Mencuci dan Mencium Kaki Ibunya

5 Pelajar Terlibat Tawuran Ditangkap Polisi, Dihukum Mencuci dan Mencium Kaki Ibunya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke