Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Bogor: Banyak Mobil Bak Angkut Orang Ditutup Terpal, Kita Setop

Kompas.com - 06/05/2021, 07:31 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Bupati Bogor Ade Yasin menduga adanya usaha pemudik menggunakan mobil bak ditutup pakai terpal saat melintasi perbatasan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Untuk mengantisipasi pemudik bandel tersebut, pihaknya akan melibatkan petugas gabungan Satgas Covid-19 Kabupaten Bogor sampai ke tingkat desa, RW dan RT.

"Ini kita antisipasi, biasanya banyak mobil bak yang mengangkut orang pakai terpal, itu akan kita setop, kalau tujuannya mudik, kita langsung minta putar balik," kata dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (6/5/2021).

Sejak penyekatan pramudik, sebut Ade, sudah kedapatan dua kendaraan pelat Yogyakarta dan Medan yang diputar balik karena tujuannya mudik lewat jalur Puncak Bogor.

Baca juga: Nekat Mudik Malam Hari, Siap-siap Diisolasi di Tempat Angker Puncak Bogor

Posko penyekatan ada di jalan perbatasan, jalan protokol, dan stasiun

Ade yang juga sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor mengatakan bahwa saat ini telah disiapkan delapan posko sekat atau check point di perbatasan jalan-jalan besar dan jalan protokol termasuk di stasiun.

Untuk memantau mobilitas pemudik yang datang maupun ke luar, lanjut Ade, akan melibatkan semua unsur mulai dari TNI, Polri, SatpolPP, Dishub, BPBD, Damkar, Dinkes, Pramuka, bahkan unsur Kecamatan dan Hansip.

Setiap pos sekat akan dijaga oleh mereka selama 24 jam, dibagi menjadi tiga kelompok atau shift.

Kepolisian juga menyiapkan tim patroli yang secara intens memeriksa kendaraan pelat luar yakni selain bernomor polisi (nopol) F Kabupaten Bogor.

Baca juga: Perhatikan, Ini Syarat Masuk Wilayah Aglomerasi Mudik Lokal di Kabupaten Bogor

Stasiun disekat, jangan sampai orang berbondong-bondong ke Jakarta untuk belanja

Menurut Ade, aturan ini dilakukan untuk mengoptimalkan kebijakan larangan mudik dan mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor.

"Di stasiun juga kita sekat-sekat jangan seperti kemarin orang berbondong-bondong ke Jakarta hanya untuk berbelanja, yang menimbulkan kerumunan. Ini tidak boleh terjadi lagi, meskipun efektifnya larangan mudik ini 6-17 Mei 2021, tapi hari ini sudah ada yang kita putar balik karena upaya antisipasi kita," ungkapnya.

 

Ketua DPW Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menambahkan bahwa petugas akan berjaga di sejumlah titik perbatasan Sukabumi dan arah Puncak Bogor, Cianjur, untuk antisipasi pemudik melalui jalur-jalur tikus.

"Karena kebijakan PPKM mikro masih berlanjut, petugas tingkat desa hingga RW dan RT juga akan melakukan penyekatan," imbuhnya.

Merujuk pada Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19, ada beberapa kriteria keperluan mendesak yang dapat dijadikan alasan untuk bepergian ke luar kota.

Keperluan mendesak yang dimaksud adalah kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka anggota keluarga meninggal, ibu hamil yang didampingi oleh satu orang anggoa keluarga, kepentingan persalinan yang didampingi maksimal dua orang, dan kepentingan nonmudik tertentu lainnya yang dilengkapi surat keterangan dari kepala desa/lurah setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com