Ia mengaku sangat mengenal perempuan 25 tahun yang ia panggil Nana. Menurutnya Nani sudah membeli rumah itu sejak beberapa tahun lalu.
Namun Nani baru tinggal di rumah yang berwarna hijau tersebut sejak 7 bulan terakhir.
Eni juga membenarkan jika sosok Tomy beberapa kali datang ke rumah Nani. Kepada para tetangga, Nani mengenalkan Tomy sebagai suaminya. Terakhir Eni melihat Tomy datang sekitar beberapa pekan lalu.
Ia menyebut Nani berangkat kerja sekitar pukul 09.30 WIB dan baru pulang sekitar 21.30 WIB.
Walaupun terlihat sibuk, Nani kerap berkomunikasi dengan tetangganya lewat telepon atau pesan singkat.
"Orangnya baik, kalau arisan sering titip. Banyak komunikasi lewat telepon atau WA," kata Eni.
"Dia mau sosialisasi ikut di kampung tapi karena kesibukannya. Ikut arisan, tapi memang enggak bisa berangkat. Ikut tiga kali ini," ucap Eni.
Baca juga: Nani, Pengirim Sate Beracun Dikenal Menyukai Anak Kecil, Tetangga: Kami Kaget Kok Sifatnya Beda
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi mengatakan ada sosok pria lain yang menyarankan Nani mengirim sate beracun kepada target, Tomy.
Ngadi menyebut pria tersebut berinisial R.
Menurutnya Nani bekerja di sebuah salon dan Tomy serta R adalah pelangganya. R disebutkan suka dengan Nani. Namun perempuan 25 tahun itu memilih menjalin hubungan asmara dengan Tomy.
Tapi saat bermasalah dengan Tomy, Nani selalu bercerita pada R. Saat itu R juga yang menyarankan Nani memberikan KCN atau kalium sianida yang dicampur dengan makanan untuk Tomy.
Baca juga: Nama Tomy dan Istri Belum Jadi Saksi dalam Kasus Sate Sianida, JPW: Ini Kejanggalan
Kepada Nani, R mengatakan efek dari KCN hanya muntah dan diare. Nani disebut membeli sianida di toko daring sebanyak 250 gram seharga Rp 224.000.
"Akhirnya tersangka pun mengikuti anjuran pelanggan inisial R dengan cara membeli (KCN) secara online," kata Ngadi dalam rilisnya, Senin (3/5/2021).
Nani kemudian mencampurkan sianida itu ke sate yang ia beli di penjual sate Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
"Untuk berapa takarannya baru kami dalami, kalau menurut pengakuan hanya satu sendok. Bentuknya semacam bubuk kristal kemudian dihaluskan," ujarnya.
Selain itu, R juga yang memberikan saran agar Nani mengirimkan makanan yang sudah diracun pada Tomy melalui ojek online tanpa aplikasi, agar tidak diketahui siapa yang mengirim.
"Tersangka mengikuti saran tesebut," ungkapnya.
Ia mengatakan tak menutup kemungkinan ada tersangka baru dan saat ini polisi masih mencari sosok R.
"Pengakuan mbak Nani seperti itu, tapi harus dibuktikan lagi. Saat ini hp-nya mati. Ya kemungkinan bisa (tambahan tersangka), kami belum bisa pastikan," ujarnya.
Baca juga: Sosok Tomy, Polisi Sasaran Sate Beracun yang Tewaskan Anak Ojol