Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Novi Setahun Terjebak Lockdown di Malaysia: Biarlah Pulang Enggak Bawa Uang

Kompas.com - 05/05/2021, 20:11 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Sejumlah cerita Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Malaysia akibat lockdown sebagai kebijakan otoritas setempat dalam menanggulangi penyebaran wabah covid-19 cukup beragam.

Ada yang umum, seperti memiliki majikan baik sehingga ingin kembali lagi menjalin kontrak kerja saat dibolehkan masuk Malaysia lagi nanti, ada juga yang menggelitik seperti cerita Novi Malloto (27).

Wanita mungil dan ramah asal Tana Toraja Sulawesi Selatan ini, menceritakan kejenuhannya saat terjebak lockdown di Malaysia.

‘’Niat masuk Malaysia jalan-jalan, melihat lihat kota malah ndak bisa. Yang dilihat wajah suami saja hari hari, itulah pulang kampung bawa anak saya,’’tuturnya berkelakar, Selasa (4/5/2021).

Baca juga: Jelang Larangan Mudik, Ratusan Pemudik Sudah Masuk ke Blora

Novi masuk Malaysia pada 4 Maret 2020. Saat itu ia sedang hamil muda dan meminta suaminya yang bekerja sebagai instalatir listrik di Kota Kinabalu untuk mengajaknya berkeliling kota Malaysia.

Sayangnya, begitu sampai di Kota Kinabalu dan belum sempat berjalan-jalan, kerajaan mengeluarkan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP). Kebijakan tersebut membatasi seluruh aktivitas warga Malaysia dan melarang mereka saling berinteraksi di luar rumah.

‘’Jadi di rumah saja kerjanya sama suami. Berdua terus saja, sampai melahirkan di sana jadinya,’’lanjut Novi.

Kondisi Kota Kinabalu yang lockdown dan suami yang menganggur, membuat Novi memilih melahirkan dengan cara tradisional.

Ia memanggil jasa dukun bayi dan akhirnya, sosok bayi mungil laki laki lahir di bulan September 2020. Jagoan kecilnya ia beri nama Yehezkiel Marthen Kamendo.

‘’Bayiku anak Toraja kelahiran Malaysia. Mau saya bawa pulang kampung untuk dibesarkan dengan cara Toraja,’’tambahnya.

Baca juga: Jelang Larangan Mudik, Jalur Pantura Tegal Dipadati Travel dan Pemotor

Novi yang hobi travelling sudah sangat stress dengan lamanya waktu lockdown. Ia selalu mengikuti pendaftaran pemulangan khusus yang diinisiasi oleh Konsulat RI dan ingin segera pulang kampung.

Untuk mengikuti program pemulangan WNI stranded tentu bukan hal mudah apalagi Novi sudah memiliki bayi.

Ia harus membuatkan akte lahir di kantor pencatatan sipil Malaysia selama 2 bulan. Ia juga harus membuat surat perjalanan laksana paspor, baru mendaftarkan diri ikut program khusus pemulangan ke Kedutaan RI di sana.

‘’Ndak ada sudah minat ke Malaysia. kapok karena niat awal jalan jalan malah macam dipenjara. Cuman mending karena sama suami, setidaknya meski pulang enggak bawa uang, bawa anak bolehlah,’’katanya sambil tertawa.

Novi akhirnya bisa kembali ke tanah air bersama 103 WNI stranded yang dipulangkan secara khusus melalui Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan pada 30 April 2021.

Ia dijadwalkan pulang kampung pada 5 Mei 2021. Waktu terakhir bagi moda transportasi angkutan penumpang sebelum berlaku larangan mudik 6 Mei 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com