Pasien tetap gelisah dan ia tak bisa keluar karena dijaga perawat. Lalu pasien pun mencari jalan pintas dengan menerobos pintu kaca.
"Dia menolak, tetap mau keluar, pada akhirnya dia keluar. Karena dari pintu dia tidak bisa keluar karena dijaga perawat, akhirnya dia mencari jalan pintas lain pintu kaca sehingga kacanya pecah," jelas Rosa.
Dari sejumlah video yang beredar, pintu kaca ruang perawatan di ICU terihat pecah. Pasien terkapar dengan kondisi kaki berdarah di lorong rumah sakit.
Perawat kemudian membawa pasien tersebut kembali masuk ke ruang perawatan untuk dipasang inpus dan oksigen.
Baca juga: Surat Telegram Kapolri, Wisatawan Ketahuan Positif Covid-19 Diberikan Sanksi
Rosa menegaskan, pasien covid yang meninggal tersebut bukan karena pendarahan serius akibat pecahan kaca saat menerjang pintu, melainkan karena virus corona.
"Pasien ini memang sudah terkonfirmasi corona, dirawat hari ke 9. Meninggalnya setengah 3 subuh. Tidak ada pendarahan yang serius, cuman mungkin kalau kita lihat dari kejadian bahwa sebelumnya ada kejadian perburukan kondisi umum, (pasien meninggal) ya karena penyakit yang dideritanya, karena corona," jelas Rosa.
Baca juga: Penjelasan Lengkap Bupati Nunukan soal 2 TKI Positif Covid-19 Kabur Saat Karantina
Menurut Rosa, depresi pada pasien bisa saja terjadi. Apalagi saat melihat surat keterangan hasil swab PCR positif corona, ditambah lagi muncul gejala sesak nafas, batuk.
"Pikiran bercampur aduk, bisa menimbulkan stres kepada pasien. Kalau dikatakan dia depresi bisa saja terjadi, apalagi dalam kondisi sudah dirawat hari ke-9, kemudian mengalami sesak nafas, demam, pikiran pasien campur aduk, bisa saja itu menimbulkan kecemasan berlebihan," kata Rosa.
Baca juga: Kru Kapal India Positif Covid-19, Satgas Sebut Kondisi Kapten Tergolong Berat
Jenazah sudah tuntas proses pemulasaran sesuai protokol covid. Pihak rumah sakit pun berkoordinasi dengan keluarga pasien.
"Kami sudah koordinasi dengan pihak terkait untuk pemakaman. Kami juga sudah jelaskan kronologinya kepada keluarga pasien," tukasnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hendra Cipta | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief), TribunPontianak.co.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.