TEGAL, KOMPAS- Menjelang larangan mudik, gelombang pemudik terus berdatangan di Kota Tegal Jawa Tengah, Kamis (5/5/2021).
Seperti di kampung warteg di Kecamatan Margadana misalnya, tercatat sudah ada 30 pengusaha warung Tegal (warteg) yang pulang lebih awal dan harus menjalani tes cepat antigen.
"Alhamdulillah, dari 30 pemudik pengusaha warteg yang tes antigen, hasilnya seluruhnya negatif. Semoga ke depan tidak ada yang positif," kata Kepala Puskesmas Sumurpanggang dr. Wahidin, Rabu (5/5/2021).
Baca juga: Ada 5.000 Pemudik Masuk Jateng, Ganjar Pastikan Level RT/RW Siap Siaga
Wahidin menyebut, tes antigen memang wajib dilaksanakan bagi warga yang baru pulang dari perantauan.
Di Kecamatan Margadana dengan tujuh kelurahan, memang dikenal warganya sebagai perantau ke Jabodetabek dengan membuka usaha warteg.
"Swab antigen ini keharusan bagi yang mudik. Tidak hanya pengusaha warteg namun siapapun yang datang dari perantauan," kata Wahidin
Melalui Posko Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di kelurahan masing-masing, pemudik harus melaporkan kedatangannya.
"Jika pemudik yang lolos dari penyekatan di perjalanan pulang, saat tiba di kampung halaman akan diperiksa oleh Satgas Jogo Tonggo atau Satgas Covid-19," katanya
Bersama pihak puskesmas setempat, warga harus menjalani pemeriksaan kesehatan berupa tes cepat antigen.
Ketika ada yang dinyatakan positif maka akan diminta menjalani isolasi dan dilakukan tracing terhadap kontak erat.
Wahidin menyebut ada peran Satgas Jogo Tonggo. Di antaranya melakukan pendataan warga yang keluar masuk wilayah setempat.
"Kemudian melaporkan ke Posko PPKM Mikro jika ada pemudik yang datang," terangnya.
Ketika ada yang positif Covid-19, Satgas akan memberlakukan karantina hingga mengawal isolasi atau karantina mandiri di lingkungannya dengan melibatkan peran Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
Selain di posko PPKM, pengambilan swab antigen bisa dilaksanakan dengan jemput bola ke rumah warga dan puskesmas terdekat.
“Jadi ini semacam testing. Ketika hasil positif Covid-19 maka keluarga yang kontak di-tracing,” jelas Wahidin.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.