Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Diculik Pemulung, Anak di Sukabumi 23 Hari Hilang, Polisi Sulit Cari Titik Terang

Kompas.com - 05/05/2021, 06:42 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Sudah 23 hari, seorang anak berusia 11 tahun warga Kota Sukabumi, Jawa Barat dilaporkan hilang.

Anak bungsu pasangan M (47) dan A (43) dilaporkan meninggalkan rumah pada Minggu (11/4/2021) sekitar pukul 09:00 WIB.

Saat meninggalkan rumah mengenakan baju warna biru berkerah dengan celana pendek warna merah.

Ciri-ciri tinggi badan 130 sentimeter, rambut pendek, dan terdapat tanda khusus bekas luka di hidung sejajar dengan mata.

Baca juga: Istri dan 2 Anak Hilang Setelah Naik Travel Gelap, Suami: Ternyata Mobil Tak Terdaftar

''Ibunya mengira saat anaknya keluar rumah itu untuk bermain. Saat saya pulang pukul setengah delapan anak bungsu saya belum pulang juga, istri saya bilang Dede (sebutan anak mereka) hilang,'' ungkap A saat dikonfirmasi Kompas.com Selasa (4/5/2021).

Mengetahui anaknya belum pulang, pada malam itu juga dia dan istrinya langsung mencari ke tempat mainnya. Karena anaknya tidak pernah pulang malam dan menginap.

''Anak saya keluar rumah tidak membawa telepon genggam miliknya, jadi sulit dihubungi. Handphone-nya ditemukan di bawah bantalnya,'' kata A.

Dia ingat anaknya biasa bermain di pangkalan tempat pemulung yang dikenalnya Desember 2020. Pemulung ini pandai main game online bernama B dan berteman dengan anak-anak seusia anaknya.

Baca juga: 3 Anak Hilang Misterius di Langkat, Orangtua: Kami Hanya Terus Berdoa

Diduga dibawa pemulung yang mengaku bernama B

Saat tiba di pangkalan, orang-orang yang berada di pangkalan mengaku tidak melihat bocah tersebut. Juga pemulung bernama B tidak ada di lokasi.

Malah mereka tidak mengenal B, hanya mengenal nama W, pemulung yang dikenal pandai game online.

''Saat di pangkalan mereka mengenalnya W, kepada kami mengaku bernama B. Saya langsung blank. B ini pernah beberapa kali ke rumah dan sering ngobrol, jadi ceritanya selama ini adalah tipu daya,'' tutur Zaini.

 

Ibu laporkan dugaan penculikan

Setelah gagal menemukan anaknya di pangkalan, Zaini dan istrinya langsung pada malam itu juga sekitar pukul 22:00 WIB membuat laporan anak hilang di Polres Sukabumi Kota.

Bahkan dua hari berikutnya, Selasa (13/4/2021), ibu bocah tersebut, A, membuat laporan dugaan penculikan terhadap anaknya dengan terlapor masih diselidiki identitasnya.

''Kami menduga, anak saya dibawa pemulung itu. Karena ada saksi yang melihat pada Minggu siang anak saya keluar dari warnet bersama pemulung itu,'' kata Zaini.

Polisi kesulitan mencari

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Sukabumi Kota AKP Cepi Hermawan membenarkan adanya laporan anak hilang sudah sekitar tiga pekan lebih.

Pihaknya kata Cepi, masih menyelidiki perkaranya. Sejumlah anggota sudah sempat disebar ke wilayah Depok. Karena ada informasi orang yang diduga membawa bocah tersebut pernah lama bekerja di wilayah Depok.

''Namun hasilnya nihil. Dan tidak ada yang mengenal nama asli terlapor ini,'' kata Cepi saat dikonfirmasi Kompas.com Selasa petang.

Menurut Cepi pihaknya sudah ada sepuluh orang saksi yang dimintai keterangan. Di antaranya orangtua anak, pemilik warnet, warga Bogor Utara, Depok.

''Kami mengimbau kepada masyarakat dimanapun bila melihat atau menemukan anak yang hilang tersebut segera melapor ke kantor kepolisian terdekat,'' imbau Cepi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com