Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Gelapkan Dana Beasiswa Program Indonesia Pintar, Kepala Sekolah di NTT Dilaporkan ke Polisi

Kompas.com - 04/05/2021, 18:18 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - EL (45), Kepala SMPN 1 Semau Selatan, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan ke Mapolres Kupang.

Dia dilaporkan oleh orangtua murid SMPN 1 Semua Selatan, karena diduga menipu dan menggelapkan dana beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) untuk para siswa.

Pejabat Humas Polres Kupang Aiptu Randy Hidayat, mengatakan, EL dilaporkan oleh Febi Ramalia Beeh Nafie (36), warga RT 08/RW 04, Desa Uiboa, Kecamatan Semau Selatan, yang mewakili orangtua siswa.

"Laporan polisi sudah masuk ke kita dengan nomor  LAP. AD/ 42 / V / 2021 / NTT / Polres Kupang tanggal 3 Mei 2021," kata Randy kepada Kompas.com di Kupang, Selasa (4/5/2021).

Baca juga: Uang Rp 2,1 Miliar Tertutup Terpal yang Dibawa Mobil di Tol Ngawi Ternyata Dipergunakan untuk Ini

Awal mula kasus, dari penerimaan beasiswa PIP

Randy menuturkan, berdasarkan isi laporan diketahui kasus ini terjadi sejak bulan April 2018.

Kasus ini berawal saat sangat kepala sekolah menerima dana beasiswa PIP.

Dana diterima sejak tahun 2018 untuk siswa sebanyak 389 siswa dan pada tahun 2019 untuk siswa sebanyak 351 siswa.

Kemudian, pada tahun 2020, EL menerima dana beasiswa PIP untuk 238 siswa.

Namun, sang kepala sekolah diduga hanya menyalurkan dana tersebut pada periode tahun 2020 kepada sebagian siswa yang berjumlah 181 siswa.

Selain itu, jumlah uang yang disalurkan tidak sesuai dengan jumlah uang yang tertera pada buku tabungan setiap siswa masing–masing penerima.

Baca juga: Detik-detik Perawat Disiram Bensin dan Dibakar oleh Orang Tak Dikenal, Bermula Istirahat di Tempat Kerjanya

 

Ilustrasi rekening bankSHUTTERSTOCK Ilustrasi rekening bank
Dicairkan tapi tak ditransfer

Pelapor Febi Ramalia Beeh Nafie, yang merupakan salah satu wali murid, saat menerima buku tabungan dari EL, langsung mengecek pada Bank BRI Unit Tenau.

Dari hasil cek rekening, Febi mendapati dana beasiswa PIP sebanyak dua periode sejak tahun 2018 dan 2019, telah dicairkan oleh kepala sekolah sebanyak tiga kali secara berangsur – angsur.

"Dana dua tahun anggaran ini dicairkan terlapor sejak bulan April 2019 sampai dengan bulan Januari 2021 tanpa sepengetahuan pihak pelapor dan para siswa," ungkap Randy.

Meski sudah dicairkan lanjut Randy, dana tersebut tidak ditransfer ke rekening ratusan siswa.

Lantaran menduga ada penggelapan dana beasiswa, Febi dan para orang tua siswa mendatangi Polres Kupang untuk melaporkan masalah tersebut.

"Laporan nya sudah ada terkait dugaan penipuan dan penggelapan dana beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) di SMPN 1 Semau Selatan, Kabupaten Kupang,"ujar dia.

Saat ini kata Randy, polisi masih mengumpulkan bahan dan keterangan lain terkait laporan kasus ini, termasuk juga besaran dana yang diduga digelapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itukan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Di Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar PGP, Bupati Arief Minta Guru Jadi Agen Transformasi dalam Ekosistem Pendidikan 

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com