Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Positif Covid-19, 34 Pekerja Migran Indonesia Dirawat di RS Lapangan Surabaya

Kompas.com - 04/05/2021, 17:51 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) terus menerima pekerja migran Indonesia (PMI) yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan tes swab di pusat karantina Asrama Haji Sukolilo.

Ketua Pelaksana Relawan PPKPC-RSLI Radian Jadid mengatakan, sebanyak delapan PMI positif Covid-19 telah dirawat di rumah sakit itu hinggga Senin (3/5/2021).

Lalu, pada Selasa (4/5/2021), sebanyak 26 PMI terkonfirmasi positif Covid-19 dibawa ke rumah sakit tersebut.

"Mereka berasal dari Malaysia, Hongkong, Singapura dan Brunei Darussalam. Yang masuk seminggu terakhir ini masih dari Wilayah Asia Tenggara, sedangkan yang dari Timur Tengah diperkirakan akan masuk dalam seminggu ke depan," kata Jadid saat dikonfirmasi, Selasa.

Ia menjelaskan, per hari ini total ada 34 pasien positif Covid-19 yang telah dirawat ke RSLI Surabaya.

"Sebanyak 34 pasien (positif Covid-19) itu terdiri dari 17 laki-laki dan 17 perempuan," ujar dia.

Baca juga: Remas Payudara Seorang Ibu Rumah Tangga, Anggota DPRD Ditahan, Terancam 9 Tahun Penjara

Menurut Jadid, pasien tersebut berasal dari Jember, Probolinggo, Ponorogo, Pacitan, Sidoarjo dan satu orang dari Kendal, Jawa Tengah.

Sebagian besar PMI berasal dari sejumlah wilayah di Pulau Madura, seperti Sampang, Pamekasan, Bangkalan, dan Sumenep.

Jadid menambahkan, 34 pasien positif Covid-19 itu akan diberikan pelayanan khusus hingga nanti dipulangkan ke kampung halaman.

Sementara itu, Penanggung Jawab RSLI Laksamana Pertama dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara memastikan, RSLI selalu siap menangani PMI yang terjangkit Covid-19.

PMI yang pulang ke Jatim, kata Nalendra, akan menjadi perhatian serius karena sangat berpotensi terjangkit dan menjadi perantara Covid-19 varian baru di Jatim.

Nalendra berkaca dari tsunami Covid-19 yang terjadi di Indonesia, ia tak ingin hal serupa terjadi di Jatim.

 

Karena itu, antisipasi akan dilakukan dalam menangani PMI yang baru pulang ke Tanah Air.

“Contoh paling jelas adalah kasus di India," kata dia.

Nalendra menilai, vaksinasi yang dilakuakn terhadap lebih dari 100 juta warga India, membuat masyarakat di negara itu euforia dan cenderung lalai terhadap protokol kesehatan.

Padahal angka tersebut dibandingkan dengan 1,3 miliar jumlah penduduk India, masih jauh dari syarat herd immunity yang mengharuskan 70 persen dari jumlah populasi.

"Untuk itu vaksinasi jangan dijadikan sandaran dan alasan untuk abai terhadap protokol kesehatan, karena prokes adalah nomor satu dan mutlak untuk mengatasi pandemi Covid-19," kata Nalendra. 

Baca juga: Pria yang Umpat Pengunjung Mal Bermasker di Surabaya: Covid-19 Ini Abu-abu, Saya Belum Percaya

Selain India, kondisi penyebaran Covid-19 di Malaysia juga mendapat perhatian serius.

Menurut dia, beberapa rumah sakit di sebagian kota di Malaysia sudah mulai dipenuhi pasien Covid-19.

"Untuk itu pasien yang berasal dari Malaysia juga menjadi perhatian khusus," kata dia.

Hingga Selasa, sudah ada 4.177 PMI yang pulang ke Jatim, sebagian besar PMI itu berasal dari Malaysia dengan jumlah 2.298 orang.

Adapun lainnya, PMI yang masuk ke Jatim berasal dari Singapura, Hongkong, dan Brunai Darussalam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Profil Gunung Ruang, dari Lokasi hingga Sejarah Erupsi

Regional
BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

BKSDA Bengkulu Berharap Warga Tak Pancing dan Matikan Buaya

Regional
Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Anggota DPRD Kota Serang Bakal Dapat 2 Baju Dinas Seharga Rp 8 Juta

Regional
Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Terjadi Hujan Kerikil dan Pasir Saat Gunung Ruang Meletus

Regional
Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Pemkab Agam Anggarkan Rp 2,2 Miliar untuk Rehabilitasi 106 Rumah

Regional
Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Kronologi Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Korban Sempat Diajak Berbelanja

Regional
Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Sederet Fakta Kasus Ibu dan Anak di Palembang Dibunuh Mantan Pegawai Suami

Regional
Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Diduga Direncanakan

Regional
Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Polisi Sebut Hasil Otopsi Kematian Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar karena Dicekik

Regional
Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Sering Campuri Urusan Rumah Tangga Anaknya, Mertua di Kendari Tewas Dibunuh Begal Suruhan Menantu

Regional
Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Keruk Pasir Laut di Pelabuhan Nelayan Bangka, Negara Bisa Raup Rp 20 M

Regional
Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Ratusan Kerbau di Sumsel Mati Terpapar Penyakit Ngorok, 10.000 Dosis Vaksin Disiapkan

Regional
Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Calon Pengantin di Aceh Disebut Tunda Pernikahan karena Lonjakan Harga Emas

Regional
Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Ribuan Lampion Akan Diterbangkan Saat Waisak di Borobudur, Ini Harga Tiketnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com