BLITAR, KOMPAS.com - Ngabuburit bersama berakhir dengan petaka.
Seorang remaja berusia 20 tahun bernama Sahru terpeleset dan tenggelam ketika menunggu waktu buka puasa bersama teman-temannya.
Peristiwa itu terjadi di pinggir Sungai Brantas di Dusun Jabon, Desa Selopuro, Kabupaten Blitar.
Baca juga: Uang Rp 2,1 Miliar Tertutup Terpal yang Dibawa Mobil di Tol Ngawi Ternyata Dipergunakan untuk Ini
Kronologi
Sahru Irvan, warga Desa Mandesan, Kecamatan Selopuro itu mulanya menghubungi beberapa temannya pada Senin sore (3/5/2021) guna menanyakan dimana mereka ngabuburit menunggu waktu berbuka puasa.
"Mendapat kabar keberadaan teman-temannya, korban bergegas ke satu lokasi di pinggir Sungai Brantas," ujar Kapolsek Selopuro Iptu Suhartono menuturkan kronologi hilangnya Sahru kepada Kompas.com, Selasa (4/5/2021).
Beberapa lama di lokasi tersebut, ujar Suhartono, Sahru pamit hendak pergi ke lokasi lain.
Masih di lokasi nongkrong, lanjutnya, saat Sahru hendak beranjak tiba-tiba roda sepeda motornya tergelincir di bibir sungai yang cukup curam.
Dua orang teman ngabuburitnya melompat dan mencoba menolong, ujarnya, namun hanya berhasil meraih sepeda motor Sahru.
"Sepeda motor berhasil diselamatkan, tapi pemiliknya tidak," tutur Suhartono.
Baca juga: Penampakan Uang Rp 2,1 Miliar yang Hanya Ditutupi Terpal di Bagasi, Dibawa dari Bandung ke Jatim
Menurut Suhartono, jarak antara lokasi nongkrong korban dengan permukaan sungai sebenarnya tidak terlalu dalam, sekitar 2 hingga 3 meter.
Namun, aliran Sungai Brantas di sekitar tempat kejadian sedang deras dan debit air sungai sedang tinggi akibat pasokan air hujan di wilayah hulu.
"Dua temannya malah menarik sepeda motor korban ke atas. Setelah berhasil, korban sudah tidak terlihat," ujarnya.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun polisi, ujarnya, Sahru tidak bisa berenang.
Menurut Suhartono, banyak kemungkinan yang bisa terjadi saat seseorang terjatuh ke Sungai Brantas dan terseret arus airnya sehingga tidak mampu menyelamatkan diri.
"Bisa karena kepala membentur batu, bisa karena mengalami kram," jelasnya.
Pencarian korban segera dilakukan hingga Senin malam namun belum membuahkan hasil.
"Pagi ini kita lanjutkan pencarian," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.