PADANG, KOMPAS.com - Pelajar laki-laki, YF (15) di Dharmasraya, Sumatera Barat yang nekat gantung diri merupakan anak baik dan tidak ada keanehan dalam sehari-harinya.
"Dari keterangan yang kita kumpulkan, anaknya baik dan tidak ada yang aneh dalam kehidupan sehari-harinya," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Dharmasraya, AKP Suryanto yang dihubungi Kompas.com, Selasa (4/5/2021).
Suryanto mengatakan bahkan sebelum kejadian tidak ada tanda-tanda korban mau melakukan gantung diri.
"Biasa-biasa saja. Tidak ada kelihatan kejanggalan sehingga sampai sekarang kita belum bisa menemukan motif korban bunuh diri," kata Suryanto.
Baca juga: Pelajar SMP Rekam Detik-detik Dirinya Bunuh Diri, padahal Ibu Sudah Belikan Baju Lebaran
Suryanto mengatakan sebelum bunuh diri, korban memiliki permintaan baju Lebaran kepada orangtuanya.
"Orangtuanya memenuhi permintaan korban dengan pergi ke pasar. Tapi sepulang dari pasar, orangtua korban mendapati korban sudah gantung diri," kata Suryanto.
Sebelumnya diberitakan, seorang pelajar laki-laki, YF (15) di Dharmasraya, Sumatera Barat nekat bunuh diri dengan cara menggantungkan leher dengan kain di konsen pintu kamarnya.
Tragisnya, pelajar SMP itu membuat video detik-detik dirinya gantung diri dengan kamera handphonenya.
"Benar. Kejadiannya pada Minggu (2/5/2021) di rumahnya di Kecamatan Sitiung, Dharmasraya sekitar pukul 16.00 WIB," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Dharmasraya AKP Suryanto yang dihubungi Kompas.com, Senin (3/5/2021).
Baca juga: Diduga Malu karena Sering Buang Air, Seorang Pria Bunuh Diri
Suryanto mengatakan peristiwa berawal dari YF meminta kepada ibunya membeli baju Lebaran.
Permintaan tersebut dipenuhi orangtuanya dan kemudian pergi ke pasar pada Minggu (2/5/2021) sekitar pukul 14.00 WIB.
"Saat tiba di pasar, ibunya mencoba menghubungi korban. Namun ternyata HP nya sudah tidak aktif," kata Suryanto.
Kemudian, ibu korban pulang dan melihat pintu kamar YF dikunci dari dalam.
"Dipanggil-panggil tidak menyahut, akhirnya pintu kamar didobrak. Orangtua korban melihat YF sudah tergantung dengan seutas tali di kusen pintu," kata Suryanto.
Setelah mendapatkan laporan, polisi turun ke lokasi dan membuka HP korban yang dalam keadaan mati saat itu.
"Ternyata di dalam HP tersebut ditemukan video detik-detik korban mau bunuh diri," kata Suryanto.
Saat ini, kata Suryanto, pihaknya masih mendalami apa penyebab korban bunuh diri.
"Kita masih selidiki. Sebab permintaan korban beli baju Lebaran dipenuhi orangtuanya," kata Suryanto.
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/