Pada tahap pertama ini, pengerjaan dilakukan 6 orang. Di antaranya, Dadang, Boy Worang, A Wasta, Dodi Suparman, dan Yoni Bertha Yosmadha.
Tahap pertama ini, tim melakukan pemilahan dan identifikasi fisik, rendering, editing, hingga mixing serta mastering.
Setelah proses pertama ini akan dilanjutkan ke proses digitalisasi. Kemudian mendokumentasikan dan merealisasikan hasil proses pendigitalisasian ini ke dalam bentuk pertunjukan dan visual.
"Dipublikasikan agar dapat dinikmati dan dijadikan bahan edukasi pembelajaran seni pada saat ini," tutur Dadang.
Artefak ini pun nantinya bisa menjadi bahan literasi dan kajian seni dalam forum ilmiah dan seminar serta diskusi seni lainnya.
"Seluruh proses ini dapat terwujud dan bisa kami laksanakan setelah kunjungan Anggota DPR sekaligus budayawan Dedi Mulyadi ke Tan Deseng," tutur Dadang.
Dedi dinilai mendukung upaya revitalisasi dan penyelamatan asset budaya khususnya budaya Sunda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.