MALANG, KOMPAS.com - Universitas Brawijaya (UB) berencana menerapkan kuliah tatap muka untuk perkuliahan tahun akademik 2021-2022.
Meski begitu, tidak semua mahasiswa akan menjalani kuliah secara langsung di kampus.
Hanya ada 25 persen mahasiswa yang akan menjalani proses pembelajaran secara luring. Sisanya, sebanyak 75 persen tetap kuliah secara daring.
Baca juga: Uang Rp 2,1 Miliar Tertutup Terpal yang Dibawa Mobil di Tol Ngawi Ternyata Dipergunakan untuk Ini
Mahasiswa tertentu, sistem blanded learning
Rektor Universitas Brawijaya (UB), Prof Nuhfil Hanani mengatakan, pembelajaran tatap muka itu diprioritaskan bagi mahasiswa yang belum pernah menyentuh kampus sama sekali.
Yakni mahasiswa semester 1 dan semester 3 tahun akademik 2021-2022 mendatang.
Mahasiswa semester 1 dan 3 yang berjumlah separuh dari total mahasiswa UB akan bergantian menjalani kuliah tatap muka.
Mereka dibagi ke dalam dua shift sehingga yang masuk ke kampus hanya 25 persen dari total jumlah mahasiswa.
Skema pembelajaran ini disebut sebagai blended learning atau pembelajaran secara tatap muka dan daring sekaligus.
"Semester 1 dan semester 3 yang boleh masuk ke Malang. Yang lainnya tidak boleh kecuali yang tugas akhir," kata Nuhfil dalam acara Bincang dan Obrolan Santai (Bonsai) di Kampus UB, Kota Malang, Senin (3/5/2021).
Baca juga: 1.716 Rumah di Malang Rusak akibat Gempa, Presiden Jokowi: Semua Akan Dibantu Pemerintah